Data Realisasi Program Sejuta Rumah Belum Sempurna

Hingga September 2015, sebanyak 493.552 unit rumah murah dalam program sejuta rumah sudah dibangun di seluruh Indonesia.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Sep 2015, 10:34 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2015, 10:34 WIB
Pembangunan Perumahan
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat properti, Panangian Simanungkalit berpendapat informasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menyatakan realisasi program sejuta rumah sudah mencapai 493.552 unit hingga September 2015 belum sempurna. Oleh sebab itu, ia meminta kepada pemerintah untuk bisa menghimpun data yang tepat sehingga tidak menyesatkan masyarakat.

"Saya kira angka itu kurang masuk akal. Pemerintah perlu segera klarifikasi ini agar tidak menyesatkan publik," kata Panangian kepada Liputan6.com, Jumat (18/9/2015).

Dia merujuk pada laporan DPP Realestat Indonesia (REI) yang per Juni 2015 baru membangun 32 ribu unit rumah. Panangian memprediksi saat ini realisasi program sejuta rumah baru sekitar 220 ribu unit.

Jumlah itu berasal dari REI sebanyak 55 ribu unit, Asosiasi Perumahan dan Permukiman Indonesia (Apersi) 35 ribu unit, Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia (Asperi) 5.000 unit, Perumnas 10 ribu unit, pemerintah 40 ribu unit, pemerintah daerah 15 ribu unit, BPJS 10 ribu unit, dan masyarakat 50 ribu unit.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, sebelumnya mengatakan hingga September 2015, sebanyak 493.552 unit rumah murah dalam program sejuta rumah sudah dibangun di seluruh Indonesia.

"Realisasi itu menunjukkan pemerintah sangat serius mendorong pembangunan sejuta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah," ungkap Syarif.

Menurut dia, dengan pencapaian itu, pemerintah optimistis hingga akhir tahun ini setidaknya dari target pembangunan sejuta rumah, bisa terbangun lebih dari 50 persen.

Dia menambahkan, program sejuta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada April lalu, target pembangunannya dibagi menjadi dua jenis. Pertama adalah pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 603.516 unit dan rumah untuk non MBR 396.484 unit rumah.

Sedangkan berdasarkan data yang masuk ke Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, hingga kini untuk pembangunan rumah untuk MBR sudah mencapai 357.906 unit dan rumah non MBR 135.646 unit rumah.

Rumah untuk MBR tersebut berasal dari realisasi KPR yang menggunakan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 83.240 unit, proses pembangunan KPR 254.712 unit, rumah susun 11.152 unit, rumah tapak 6.240 unit dan pembangunan oleh Pemprov DKI Jakarta 2.562 unit.

Untuk pembangunan rumah non MBR yakni 131.995 unit rumah komersial dan sisanya 3.651 unit oleh masyarakat sendiri.

Reporter: Muhammad Rinaldi

(Rinaldi/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya