Liputan6.com, Jakarta Dipindahtugaskan ke luar negeri untuk beberapa bulan tentunya memberikan efek tersendiri bagi Anda. Ada perasaan senang, karena Anda akan mengekplorasi tempat baru dan mendapatkan pengalaman yang berbeda—apalagi jika lokasi mutasi berada di benua lain.
Di sisi lain, ada pula perasaan tertantang, sekaligus gundah karena harus meninggalkan rumah dalam waktu lama. Anda pun tak mungkin menjualnya, karena masa mutasi tak mencapai satu tahun.
Masalahnya saat rumah ditinggal cukup lama ke luar negeri, kondisinya menjadi tak nyaman saat Anda pulang kembali ke rumah. Biasanya rumah menjadi berdebu dan beraroma apak di dalamnya, walaupun bagian dalamnya tak terlalu kotor.
Advertisement
Meski Anda meminta anggota keluarga mengecek keadaannya setiap minggu, tetap saja rumah akan berkesan tak terawat dan beraroma tak enak. Sirkulasi udara yang tak lancar dan aroma apak ini berisiko menyebabkan asma dan gangguan pernapasan saat Anda kembali.
Dirangkum dari Rumah.com, untuk menjaga aroma apak ‘terjebak’ di dalam rumah, lakukan langkah ini.
Satu minggu sebelum Keberangkatan
- Jangan malas untuk menyapu dan mengepel rumah setiap hari untuk menghindari penumpukan debu.
- Cek keadaan dinding rumah, pastikan tidak ada yang reta. Dinding yang catnya dibiarkan pecah-pecah atau retak akan semakin besar kerusakannya bila ditinggal nanti. Lakukan pengecatan ulang jika memang ada bagian yang retak.
- Periksa keadaan atap rumah untuk memastikan tidak ada bagian atap yang bocor.
Minta bantuan tukang untuk mengecek kondisi rumah Anda sekaligus saluran airnya. - Pastikan tidak ada saluran yang mampat dan bersihkan selokan yang ada di depan rumah Anda.
Tiga Hari Sebelum Keberangkatan
- Vacuum sofa dan karpet Anda, lalu gulung dan masukkan ke dalam lemari. Peralatan berbahan kain cenderung menyerap debu dan memicu bau lembap.
- Pastikan rumah tetap bersih setiap hari. Rumah yang kotor hanya akan membuat aromanya menjadi semakin tak sedap. Sapu kembali lantai setelah dipel.
- Tirai di jendela rumah biasanya terdiri atas dua bagian, yaitu tirai yang tebal yang berwarna-warni, serta tirai tipis putih yang menjadi lapisan luarnya. Buka tirai bagian dalam yang berwarna, dan biarkan hanya tirai putih yang menutupi jendela Anda agar sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah. Meski tipis, tirai putih mampu menutupi jendela hingga ruangan Anda tak terlihat dari luar—asalkan Anda tidak menyalakan lampu di bagian dalamnya.
- Bila selama ini rumah Anda sangat tertutup karena menggunakan AC, kali ini berikan sedikit celah. Buka lubang udara di atas pintu ruangan yang menghadap ke taman belakang agar sirkulasi udara tetap mengalir lancar. Tak apa membiarkan seluruh rumah tertutup jika rumah Anda tak memiliki lubang udara, tapi pastikan tirai jendela sudah terbuka.
- Sewalah jasa tukang kebun untuk membersihkan halaman rumah Anda untuk mencegah tanaman terlalu rimbun dan merusak pekarangan. Pembayarannya bisa Anda lakukan setiap bulan dengan sistem transfer.
- Pastikan tidak ada peralatan yang bisa menampung air di halaman untuk mencegah sarang nyamuk.
Satu hari sebelum keberangkatan
- Jangan biarkan peralatan berbahan kain dibiarkan terpasang hingga beberapa hari. Lebih baik lepaskan seprai, sarung bantal, dan selimut dengan sistem dry cleaning yang cepat.
- Pastikan tak ada sampah di dalam rumah Anda dalam bentuk sekecil apa pun. Kosongkan tempat sampah, cek wadah makanan hewan, pastikan tidak ada sisa makanan yang berceceran. Sampah kering pun sebaiknya segera dibuang ke tempat sampah di luar rumah. Sortir isi kulkas, akan lebih baik jika kulkas tak digunakan—kecuali ada yang menempati rumah Anda.
- Letakkan beberapa gel silika di sudut ruangan untuk menyerap kelembapan. Letakkan pula kamper di kamar mandi Anda. Selain menyerap lembap, kamper juga berguna mencegah semut dan kecoa masuk ke dalam rumah. Untuk ruangan, jika Anda tak menyukai aroma kamper, gunakan pengharum lemari dan gantungkan di dinding untuk menyerap bau apak ruangan Anda.
Rina Susanto