Liputan6.com, Jakarta Tidak seperti ruangan-ruangan lain dalam rumah tinggal, dapur memiliki kompleksitas yang lebih sehingga dalam perencangannya perlu memperhatikan berbagai standar yang ditetapkan.
Standar tersebut dibuat untuk memudahkan penghuni, sekaligus memberi kenyamanan dan keamanan saat melakukan kegiatan di dapur.
Dalam standar yang dikeluarkan National Kithcen and Bath Association, terdapat begitu banyak patokan ukuran dan ketentuan untuk berbagai tipe dapur. Namun untuk merancang dapur minimalis, setidaknya ada tiga standar umum yang wajib dipahami.
Advertisement
Dikutip dari buku “Menata Dapur Minimalis” karya Anita Rahmatia, S.Ds. dan Putri Dwimirnani, S.Ds. standar tersebut antara lain mencakup pembagian area kerja dan penyediaan fasilitas pendukung aktivitas dalam dapur, seperti:
- Area persiapan memasak
- Area memasak
- Area mencuci/ membersihkan
- Fasilitas penyimpanan kering
- Fasilitas penyimpanan basah atau lemari pendingin
- Fasilitas penanganan sampah dapur
- Sistem sirkulasi udara
- Pencahayaan
Sementara standar umum yang perlu dipahami dengan baik sebelum merancang dapur minimalis sendiri, meliputi:
Standar Ukuran Dapur
Ukuran dapur tidak dapat ditentukan secara global, namun harus didasarkan pada besar area yang diperlukan untuk mengakomodir berbagai kegiatan di dalamnya.
Hal terpenting dalam menentukan ukuran minimal sebuah dapur yaitu dengan mempertimbangkan beberapa patokan yang terbagi ke dalam pintu dan akses ke dalam dapur dan area sekitarnya, jarak dan pembagian bidang kerja, penempatan bidang kerja, sirkulasi antarbidang kerja, ukuran bidang kerja, serta fasilitas penyimpanan.
Akses Masuk dan Masalah Pintu
Akses menuju dapur tidak harus berbentuk pintu –dengan daun pintu berbentuk pivot yang membuka 90˚- namun harus memiliki lebar minimal 80cm.
Sementara lebar pintu yang direkomendasikan sekitar 85cm, agar mampu menampung pergerakan penghuni beserta peralatan dapur yang digunakan.
Bila lebar bidang kerja yang berada tepat di samping pintu mencapai 60cm, maka lebar pintu minimal ditingkatkan menjadi 90cm. Selain itu, gerakan daun pintu jangan sampai menghalangi bidang kerja atau bertabrakan dengan peralatan dapur, misalnya pintu lemari es dan oven.
Perhatikan pula posisi pintu dari kelengkapan dapur lainnya, jangan sampai saling bertabrakan ketika dibuka.
Contoh; pergerakan pintu lemari kabinet dan pintu microwave. Oleh karena itu, atur penempatan lemari dan perlengkapan dapur lain agar tidak saling berhadapan.
Jarak Bidang Kerja
Sebutan bidang kerja ditujukan untuk area tempat aktivitas dalam dapur dilakukan, mulai dari persiapan memasak, proses memasak, hingga mencuci peralatan dapur.
Bidang kerja tersebut dibagi berdasarkan tiga kegiatan utama yakni area memasak, area mencuci atau persiapan memasak, dan lemari penyimpanan.
Tiga area itu membentuk segitiga kerja dengan standar ukuran jarak total (keliling) segitiga tersebut disarankan tidak melebihi 8cm, dengan panjang kaki segitiga masing-masing tidak kurang dari 1,2m dan tidak lebih dari 2,7m.
Satu hal lain yang perlu diperhatikan adalah posisi area tidak boleh terhalang oleh sudut bidang kerja yang lain agar tidak membahayakan aktivitas penghuni saat berada di dapur.
Artikel ini diadaptasi dari laman Rumah.com