Pasar Apartemen Tertekan, Developer Pasang Strategi

Pasar apartemen di Indonesia memang naik-turun. empat booming pada 2010an, hunian bertingkat ini kembali lesu pada 2014.

oleh boyleonard diperbarui 23 Agu 2016, 14:46 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2016, 14:46 WIB
20160823-strategi pengembang apartemen-rumahcom-boy
Pasar apartemen di Indonesia memang naik-turun. empat booming pada 2010an, hunian bertingkat ini kembali lesu pada 2014.

Liputan6.com, Jakarta Sekilas menyusur jejak pasar apartemen di Jakarta, jenis properti ini memang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat sejak tahun 2004.

Namun krisis ekonomi global tahun 2008 sempat membuat pasokan dan permintaan akan apartemen kembali menurun.

Pasar apartemen kemudian kembali mengalami pertumbuhan pesat – khususnya mulai tahun 2011 hingga 2013.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi pada periode tersebut (mencapai 6-7% per tahun) meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat baik bagi end user maupun investor.

Namun kemudian tekanan datang bertubi-tubi ke sektor apartemen. Sebut saja proses pemilihan presiden tahun 2014 yang membuat investor cenderung bersikap wait and see, kebijakan Bank Indonesia terkait pinjaman KPA dengan aturan Loan to Value (LTV), serta membatasi pemberian kredit pada investor (pembeli ke-2 dan seterusnya).

Penurunan harga minyak dan gas serta turunnya harga komoditi juga melanjutkan tekanan pada pasar properti.

Keadaan ekonomi Indonesia yang dipengaruhi ekonomi dunia, belum juga mengalami peningkatan hingga awal 2016.

Tapi untungnya terbitnya aturan baru mengenai amnesti pajak menjadi secercah harapan bagi sektor properti, yaitu adanya limpahan dana yang siap diinvestasikan di berbagai sektor, yang salah satunya adalah sektor apartemen.

“Tekanan pada sektor apartemen membuat developer memerlukan strategi untuk tetap dapat memasarkan produknya di tengah perlambatan ekonomi Indonesia,” ujar Dani Indra, Vice President of Strategic Advisory Indonesia, Coldwell Banker Commercial Indonesia lewat siaran persnya.

Tidak semua proyek apartemen yang baru diluncurkan direspon dengan baik oleh pasar, sehingga dibutuhkan strategi yang baik dan berpengaruh terhadap tingginya penjualan.

Berdasarkan beberapa faktor yang dianggap memiliki pengaruh terhadap penjualan maka dilakukan analisis korelasi untuk melihat faktor mana yang memiliki pengaruh yang paling tinggi.

Faktor penentu keberhasilan

Setelah dilakukan analisis korelasi melalui penilaian terhadap 10 proyek apartemen di kelas menengah bawah, maka menurut Dani, terdapat lima besar faktor yang dianggap paling berpengaruh terhadap keberhasilan penjualan proyek.

Cara pembayaran: Cicilan tanpa DP, sistem 60x bayar ke developer, cicilan per bulan terjangkau.

Promosi: Penguatan awareness merupakan hal yang penting, secara rutin muncul di media seperti TV atau radio maupun di media online.

Development Reputation: Memiliki image yang baik, track record yang baik, memilik proyek lain yang terbukti kesuksesannya.

Masterplan&Future Prospect: Berada dalam kawasan yang direncanakan dengan baik, memiliki fasilitas kawasan yang baik, dan terdapat rencana infrastruktur maupun transportasi di masa mendatang.

Harga: harga per unit yang diminati dikisaran 250-300 jt-an per unit, harga per m2 di 10-14jt.

Strategi ke depan

Masih menurut Dani, Faktor luar yang diperkirakan mempengaruhi kinerja sektor apartemen kedepan adalah sebagai berikut:

– Pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan akan cenderung membaik

– Program Tax Amnesty yang diharapkan dapat sesuai target

– Pembangunan infrastruktur baru

– Pembiayaan melalui perbankan yang lebih terjangkau

– Pertumbuhan permintaan akibat pertumbuhan ekonomi

– Lifestye atau gaya hidup tinggal di apartemen yang meningkatkan pasar sewa dan end user

Faktor ekonomi dan pertumbuhan infrastruktur diharapkan dapat mendorong pertumbuhan permintaan jangka menengah.

Sementara program Tax Amensty diharapkan secara mikro dapat mempengaruhi permintaan akan apartemen khususnya di kelas Menengah hingga Atas.

Diperkirakan strategi developer masih akan cenderung menggarap apartemen kelas menengah bawah yang saat ini masih diminati oleh pasar.

“Sementara dengan perkiraan akan naiknya permintaan apartemen di kelas menengah hingga atas yang dipengaruhi oleh program Tax Amnesty, maka developer akan mengantisipasi dengan meluncurkan produk yang masuk di kelas tersebut,” tutup Dani.

Foto: Pixabay

Wahyu Ardiyanto

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya