Siapa Bilang Kelambu Bikin Kamar Tidur Anda Jadi Panas?

Tidak sedikit orang yang masih menganggap, pemakaian kelambu membuat kamar terasa panas dan sesak.

oleh Kantrimaharani diperbarui 23 Des 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2016, 17:00 WIB
Siapa Bilang Kelambu Membuat Kamar Tidur Anda Panas?
Tidak sedikit orang yang masih menganggap, pemakaian kelambu membuat kamar terasa panas dan sesak.

Liputan6.com, Jakarta Tirai tipis berjaring yang biasa disebut sebagai kelambu ternyata memiliki fungsi penting bagi kesehatan Anda, benda ini melindungi Anda dari gigitan nyamuk, lalat, dan serangga yang bisa menyebabkan penyakit seperti malaria dan filariasis.

Umumnya, kelambu dipasang secara menjuntai dari ceiling hingga ke bawah dan mengelilingi sisi ranjang tidur. Namun, seiring berjalannya waktu kelambu tidak hanya dipasang untuk menutupi rajang tidur, tetapi ada juga yang dipasang pada pintu kamar maupun jendela kamar.

Kebiasaan menggunakan kelambu pada kamar tidur sudah berlangsung cukup lama di Indonesia. Hal itu mengingat Indonesia yang merupakan negara tropis rentan terhadap ancaman serangga seperti nyamuk Aedes Aegypti dan berbagai teror serangga lainnya.

Sayangnya, hingga saat ini, kelambu tidak lagi menjadi aksesoris wajib yang dipasang di rumah. Bahkan, hanya bersifat kondisional pada waktu tertentu seperti musim hujan atau pancaroba.

Tidak sedikit orang yang masih menganggap, pemakaian kelambu membuat kamar terasa panas dan sesak. Selain itu, pemakaian kelambu juga dianggap mengurangi estetika interior kamar tidur.

Padahal sebenarnya bila proses pemilihan kelambu tepat, Anda tidak aka terasa sesak dan panas. Uniknya, desain kelambu kini sudah mulai bervariasi sehingga Anda tidak perlu risau untuk mendapatkan kelambu yang sesuai kamar tidur Anda.

Agar tidak salah memilih kelambu yang baik, berikut tips menerapkan kelambu yang benar di rumah, seperti dilansir dari laman Rumah.com:

(Simak juga: Basmi Nyamuk di Area Apartemen)

1. Perhatikan ukuran ranjang tidur dan kasur Anda.

Hal yang pertama harus Anda perhatikan adalah ukuran ranjang tidur baik panjang dan lebarnya. Estina Nuranita, pemilik usaha Raja Kelambu Semarang menuturkan ukuran ranjang dan kasur tidur sangat penting agar kelambu berfungsi dengan baik.

“Apabila ukuran ranjang tidur all size bisa menggunakan ukuran kelambu 220cm x 200 cm dan tinggi kelambu 2,8 meter. Pastikan bahwa ukuran ranjang tidur benar, agar kelambu bisa menutupi seluruh sisi ranjang tidur dan ujung kelambu benar-benar menyentuh lantai,” kata Estina saat dihubungi oleh Rumah.com.

2. Pilih model dan bahan kelambu sesuai kebutuhan Anda.

Kedua adalah tepat memilih moel kelambu sesuai kebutuhan Anda. Ada dua model kelambu yang bisa Anda pilih yakni model gantung dengan satu titik gantung atau empat titik gantung dan model kelambu lipat.

“Jika Anda memiliki anak bayi, sebaiknya pilihlah model kelambu lipat berbahan terloin yang fleksibel dan tidak mudah robek. Sehingga, dapat menahan tubuh bayi agar tidak jatuh. Namun, bila Anda menginginkan kelambu yang tahan lama, bisa memilih bahan Polyester. Bahan ini tebal tidak mudah robek”

“Apapun bahannya, pastikan juga lubang jaring tidak terlalu kecil. Kerapatan lubang jaring yang terlalu kecil akan memberikan rasa panas,” ucapnya.

3. Pilih warna yang tepat.

Agar kelambu juga bisa memberikan kesan estetikan interior yang menarik, tidak ada salahnya memilih warna yang tepat. Saat ini kelambu tidak hanya terpaku pada pilihan warna putih saja.

“Biasanya, untuk hunian komersial seperti vila kerap menerapkan kelambu warna putih agar tetap memberikan kesan ringan, tidak panas, dan netral terhadap warna-warna lain. Namun, apabila ukuran kamar tidur Anda mungil, sebaiknya pilihlah warna yang tidak terlalu mencolok, karena akan memberikan kesan sempit,” tuturnya.

4. Perhatikan mencuci kelambu.

Terakhir adalah memperhatikan cara mencuci kelambu tersebut. Estina mengingatkan agar Anda tidak mencuci menggunakan mesin cuci atau menggunakan sikat keras.

“Sebaiknya hanya direndam pada air sabun lalu sedikit dilakukan penggosokan menggunakan tangan. Setelah itu, jangan dijemur di bawah terik matahari secara langsung. Karena akan merusak bahan kelambu,” ujar Estina.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya