Kenali Penyebab Alergi di Rumah Anda!

Pilihlah perabot dan dekorasi rumah yang tepat untuk menciptakan rumah sehat bebas alergi.

oleh boyleonard diperbarui 27 Jan 2017, 16:20 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2017, 16:20 WIB
20170125-mengenali penyebab alergi di rumah-rumahcom-boy
Pilihlah perabot dan dekorasi rumah yang tepat untuk menciptakan rumah sehat bebas alergi.

Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian orang, alergi menjadi suatu penyakit yang sangat mengganggu. Tidak hanya di luar rumah, pengidap alergi juga ternyata bisa mengalami kekambuhan di dalam rumah.

Beberapa pemicu alergi di dalam rumah bisa datang dari kotoran hewan peliharan, debu, dan remahan kayu dari rayap.

Anda bisa meminimalisir hadirnya pemicu alergi ini dengan menjauhkannya dari penderita alergi.

Mungkin menjaga rumah tetap bersih dan kering merupakan langkah paling penting untuk meminimalisir hadirnya pemicu alergi di dalam interior.

Menurut Yayasan Asma dan Alergi di Amerika, membersihkan rumah secara total adalah langkah awal menjaga rumah Anda bebas alergi.

Air purifier atau pemurni udara juga memiliki peran penting untuk menjaga suhu ruangan tetap netral.

Langkah lain yang bisa Anda lakukan adalah menjauhkan hewan peliharaan agar tidak tidur di ranjang Anda. Selain itu, sterilisasi kasur dari ngengat dan kutu busuk tidak kalah penting, jika perlu Anda bisa meminta bantuan dari profesional.

Langkah pencegahan lain ialah mencegah karpet dan plafon menjadi lembab akibat tumpahan atau kebocoran air.

Jika hal ini terjadi, segera keringkan untuk mencegah kelembaban penyebab timbulnya jamur.

Terakhir, pilihlah perabot dan dekorasi rumah yang tepat untuk menciptakan rumah sehat bebas alergi.

Dikutip dari Rumah.com, berikut ini adalah sejumlah hal yang dapat memicu alergi di rumah Anda:

Rumah berantakan

Hindari mengisi ruangan dengan banyak perabot. Dengan sedikit perabot, maka Anda bisa membersihkan lantai dan ruangan dengan mudah. Meski terlihat mudah, namun cara ini bisa sangat meringkankan tugas bersih-bersih harian Anda.

Di kamar tidur anak yang banyak berisi mainan, pastikan Anda memiliki lemari atau laci yang khusus menyimpan mainan sehinga terhindar dari debu dan kotoran.

Sebaiknya tidak menyimpan koleksi buku di kamar tidur karena mereka bisa menyebabkan banyak debu yang sulit dibersihkan.

Furnitur bulu tanpa kaki

Hindari menggunakan furnitur dengan bahan bulu, kain, beludru, dan semacamnya. Bahan-bahan ini bisa membuat debu menempel dan susah dihilangkan.

Material kulit atau vinyl menjadi dua pilihan terbaik untuk meminimalisir pemicu reaksi alergi hadir di dalam rumah. Material ini mudah dibersihkan dan tersedia dalam banyak pilihan warna, motif dan tekstur.

Membeli sofa kulit yang berkualitas mungkin harganya cukup mahal, namun investasi ini sepadan dengan usianya yang tahan lama.

Ketika memilih sofa dan kursi, pilih desain yang memiliki kaki penyangga. Selain mudah dijangkau sapu dan kain pel, desain ini juga mencegah hadirnya debu dan jamur di bawah.

Bila Anda senang menghias rumah dengan material terbuat dari kain, bersiaplah untuk rajin melakukan bersih-bersih. Paling efektif membersihkan dengan penghisap debu.

Harus diingat, kalau kain organik tidak selalu hypoallergenic atau bebas alergi. Beberapa bahan misalnya wol organik juga masih bisa memicu reaksi alergi, lho!

(Simak juga: Jarang Disadari, Inilah Penyebab Munculnya Nyamuk Demam Berdarah di Rumah)

Minimalisir penggunaan karpet

Walaupun nyaman dan indah dipandang, karpet sangat berisiko mendatangkan debu dan jamur. Biarkan lantai Anda tetap polos dengan finishing keramik atau parket, agar mudah dibersihkan.

Jika terpaksa memakai karpet, bersihkan permukaan dengan penghisap debu setiap harinya.

Hindari tirai tebal

Kerai atau sunblind menjadi salah satu item penghias jendela yang paling aman untuk hunian penderita alergi. Tapi, jangan pilih kerai yang terbuat dari kayu karena bisa menjadi incaran tungau dan rayap.

Sebagai alternatif pilih material logam. Namun jika terpaksa harus memakai gorden kain, pilih kain yang tipis agar mudah dibersihkan.

Ranjang tidur yang jarang diganti sprei dan sarung bantalnya

Ranjang tidur menjadi salah satu item yang memerlukan perhatian lebih karena bantal guling dan kasur sangat rentan menjadi tempat berkembang biak tungau dan jamur.

Selain mengganti seprai dan sarung bantal guling setidaknya seminggu sekali, sebaiknya pilih kasur dan bantal guling yang terbuat dari material bebas alergi (hypoallergenic).

Beberapa kasur ada yang terbuat dari material latex yang menyebabkan alergi jika bersentuhan dengan kulit.

Banyak perumahan baru membangun lingkungan yang bersih dan sehat, dengan sistem cluster. Tertarik memiliki rumah baru? Simak pilihan rumah baru di seluruh Indonesia dengan harga di bawah Rp500 Juta di sini.

Foto: Rumah.com/Getty Images

Isna Khoirunnisa

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya