Liputan6.com, Jakarta PT. PP Properti Tbk. (PPRO) merupakan anak usaha kontraktor BUMN, PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. yang mencatatkan saham perdananya di PT. Bursa Efek Indonesia pada Mei 2015. Dan keberadaan saham perusahaan yang berkode PPRO ini diprediksi punya potensi naik di periode mendatang.
Prediksi tersebut didasarkan pada 2 kondisi:
- Secara fundamental saham PPRO masih bagus.
- PPRO akan melakukan stock split di 2017 sehingga ketika harga sahamnya sudah ‘rendah’, maka harga sahamnya berpotensi naik asal didukung kinerja yang konsisten.
(Baca juga: Investasi Properti VS Saham, Mana yang Lebih Unggul?)
Advertisement
Apa yang diungkapkan oleh El Heze, founder www.sahamgain.com kepada Rumah.com jelas mengindikasikan bahwa saham PPRO masih menyimpan potensi keuntungan dalam jangka panjang. Hal itu terlihat dari 2 sisi. Pertama, dengan kondisi sektor properti yang saat ini sudah mulai menunjukan tanda-tanda ‘kebangkitan’.
Kondisi tersebut jelas berdampak bagi bisnis yang dikembangkan oleh PPRO. Belum lagi adanya dukungan dari PT. PP yang di tahun 2017 ini akan lebih gencar dalam menggenjot pekerjaannya dibidang konstruksi.
Jadi ada cukup alasan bahwa secara fundamental saham PPRO memang bagus untuk dikoleksi dalam jangka panjang. Terlebih kita bisa lihat kondisi pergerakan saham-saham properti, dimana sektor konstruksi masuk didalamnya dan selama tahun 2016 belum menunjukan kinerja yang maksimal.
Jadi ada banyak kemungkinan saham PPRO di tahun 2017 ini menjadi salah satu saham properti dari sektor konstruksi yang cukup bisa menjanjikan. Terlebih dengan melihat kinerja laporan keuangan PPRO yang semakin menguatkan prediksi diatas bahwa saham PPRO memang layak disimpan sebagai sebuah prospek masa depan.
Pada laporan keuangannya, terlihat jelas tahun 2016 kinerja perusahaan menunjukan kondisi yang cukup mantap. Penjualan realti dalam 1 tahun terakhir naik 36,6 persen. Dari Rp668.778.395.303 (Juni 2015) naik menjadi Rp913.663.728.908 (Juni 2016).
Sementara pendapatan dari penjualan propertinya sendiri naik sekitar 17,8 persen dari Rp51.040.405.255 (Juni 2015) menjadi Rp60.103.978.290 (Juni 2016). Wajar jika pada akhirnya laba usaha dari PT. PP Properti di tahun 2016 naik sekitar 19,3 persen. Hal itu didapat dari hasil laba usaha per Juni 2015 Rp185.963.774.765 naik menjadi Rp221.839.748.888 (Juni 2016).
Sekalipun jika kita bandingkan apa yang terjadi pada PT. PP Properti pada tahun 2015-2016 dengan tahun 2014-2015, kita bisa melihat korelasi yang terjadi dengan kondisi makro ekonomi Indonesia. Penjualan apartemen di tahun 2015-2016 naik 41,7 persen dari Rp641.948.023.387 (2015) meningkat menjadi Rp909.926.982.061 (2016). Dimana penjualan properti yang berupa rumah justru mengalami penurunan.
Dari angka penjualan di tahun 2015 Rp26.830.371.916 turun menjadi Rp3.736.746.846 (2016). Sekalipun demikian kita masih tetap melihat bahwa selama 1 tahun terakhir penjualan realti mengalami peningkatan sekitar 36,6 persen.
Beda dengan apa yang terjadi sepanjang tahun 2014-2015. Dimana kondisi makro ekonomi sedang bagus-bagusnya sehingga hal itu berdampak pada bisnis properti yang sedang berkembang. Sepanjang 2014-2015, penjualan rumah terjadi peningkatan sebanyak 13,7 persen dari Rp36.584.470.559 (2015) menjadi Rp41.587.899.694 (2016).
Selama perusahaan memasarkan unit apartemen bisa jadi tahun 2014-2015 adalah tahun terbaik. Dimana selama 1 tahun terjadi peningkatan sebesar 205,5 persen. Cukup fantastis, dimana 2015 hanya terjadi penjualan Rp438.319.601.105 meningkat menjadi Rp1.338.965.299.654 (2016).
Konsistensi, itulah satu hal yang mesti di jaga oleh PPRO memasuki tahun 2017. Sehingga, bagusnya performa saham PPRO yang dikuatkan dengan kinerja laporan keuangan bisa menjadi salah satu trigger positif untuk kembali memaksimalkan kinerja penjualan dari unit properti yang dikembangkan oleh perusahaan, baik dalam konteks unit perumahan ataupun apartemen yang jumlahnya cukup banyak.
Tertarik untuk tinggal di apartemen agar dekat ke pusat bisnis? Simak beberapa opsinya di sini.
Foto: Pixabay
Achmad Fachrezzy