Developer Asing Bidik Konsumen Tanah Air

Meski pasar properti di Indonesia masih dalam tahap pemulihan, namun beberapa pengembang asing masih optimis mampu menggaet pangsa Indonesia

oleh Fathia Azkia diperbarui 14 Agu 2017, 09:37 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2017, 09:37 WIB
BI memperkirakan Pertumbuhan ekonomi Jakarta turun tipis ke 5,85%
Pemandangan gedung pencakar langit di Jakarta, Senin (27/2). Berdasarkan perkiraan Bank Indonesia (BI) angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta pada tahun 2016 tercatat tumbuh 5,85% secara tahunan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Catatan Rumah.com Property Index menunjukkan harga properti residensial secara nasional berada pada titik 103 pada kuartal II 2017 atau naik tipis 0,39% quarter-on-quarter (q-o-q) dari kuartal I 2017.

Bisa dikatakan, kenaikan ini menjadi sinyal pemulihan pasar properti nasional, di mana tren harga properti residensial secara nasional bergerak turun sejak kuartal III-2016.

Meski kondisi pasar properti di Indonesia masih dalam tahap pemulihan, namun beberapa pengembang asing masih optimistis mampu menggaet pangsa pasar dari tanah air.

Salah satu keyakinannya didasari lantaran kondisi keamanan dan ekonomi dalam negeri yang relatif stabil, tidak seperti negara Timur Tengah yang bergejolak. Selain itu, Indonesia juga dinilai sebagai negara yang paling demokratis.

(Cari rumah baru di Jakarta harga Rp1 miliaran? Cek di sini!)

Menurut pengembang asal Tiongkok, Country Garden Pacific View Sdn Bhd, yang membangun megaproyek kota baru Forest City, daya beli konsumen di Indonesia terbilang sangat potensial.

“Terlebih saat ini sudah ada beberapa konsumen dari Indonesia yang membeli unit hunian di proyek ini. Pembelinya sendiri kebanyakan dari kalangan investor yang menjanjikan keuntungan. Kami melihat potensi pasar di Indonesia cukup potensial dan diharapkan terus meningkat,” kata Direktur Strategi Country Garden Pasific View Sdn Bhd, Yu Runze kepada Rumah.com.

Proyek Forest City yang memiliki luas 2.000 hektare ini berada di kawasan Iskandar, Johor Bahru, Malaysia, yang berbatasan langsung dengan Singapura.

Sebagai wujud keseriusan untuk menggarap pasar di Indonesia, lanjut Yu Runze, pihaknya telah membuka kantor pemasaran Forest City Sales Gallery di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, sejak pertengahan Desember 2016.

“Sejak pembukaan sales gallery, kami telah menggelar sejumlah kegiatan pemasaran proyek ini. Kami juga memiliki tim penjualan yang profesional dan bekerjasama dengan beberapa agen properti di Indonesia, untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif dan layanan yang lebih profesional bagi konsumen,” imbuhnya.

“Kami juga memberikan fasilitas konsultasi dengan pakar pajak profesional bagi konsumen Indonesia yang ingin berinvestasi di sini,” tukasnya.

Baca juga: Sektor Pendidikan Jadi Magnet Investor Asing ke Australia

Pengembang Asing, Amankah?

Senior konsultan hukum Cornel B. Juniarto, ketika di wawancarai Rumah.com menyebut pengembang asing bisa dipercaya asal mampu mengikuti tata kelola hukum yang berlaku di sebuah negara.

“Saya lihat beberapa pengembang asing yang besar mereka compliance (kepatuhan hukum)-nya besar sekali karena ada kontrol hukum yang berlapis. Contohnya bribery act. Jadi walaupun mereka membuat usaha di luar negeri tapi monitor dan UU anti korupsi dari negara pusat tetap kuat,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya