Liputan6.com, Jakarta Jalan tol Semarang – Solo seksi III ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,6km akhirnya diresmikan. Proses peresmian dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ruas jalan tol tersebut sempat ramai diperbincangkan warganet sebab diklaim sebagai tol terindah yang ada di Indonesia. Bagaimana tidak, tol Bawen-Salatiga memang menawarkan pemandangan eksotis yakni latar Gunung Merbabu yang terlihat sangat jelas.
Jalan Tol Semarang – Solo sendiri terbagi atas lima seksi yakni Seksi I Semarang – Ungaran (10,85km) beroperasi sejak November 2011, Seksi II Ungaran – Bawen (11,99km) beroperasi sejak April 2014, sedangkan Seksi III Bawen Salatiga (17,57km) dioperasikan Senin, 25 September 2017.
Advertisement
Peresmian infrastruktur terbaru itu semakin menambah daftar panjang jalan tol yang telah berhasil dibangun Pemerintahan era Jokowi-JK.
Baca juga: Investasi Hunian di Jalur Tol Trans Jawa
Tidak hanya mampu memajukan perekonomian dan potensi daerah, adanya jalan tol juga diakui bisa meningkatkan gairah pasar properti di wilayah yang terkena dampaknya. Demikian seperti diungkapkan Kepala Desa Ujung-ujung, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Samroni.
Menurutnya, semenjak kehadiran Tol Semarang – Solo, harga tanah di sekitar lokasi tol bisa melonjak hingga tiga kali lipat sehingga menguntungkan warga. “Waktu tempuh juga jadi semakin singkat dan itu sangat membantu,” katanya.
Hal serupa diungkapkan Direktur Utama PT Solo Ngawi Jaya (NSJ) David Wijayanto. Berdasarkan fakta di lapangan, kehadiran jalur tol menyebabkan harga tanah naik hingga 300-400 persen.
“Di sekitar Klodran, Karanganyar, saat ini sudah mencapai Rp4 juta per meter persegi. Di mana sebelumnya hanya dipatok kisaran Rp1 juta per meter persegi,” ucapnya.
Incar Investasi dari Sekarang
Kenaikan harga bangunan di Karanganyar juga termasuk tinggi, yaitu berkisar antara 10% hingga 15% pertahun. Kenaikan harga tersebut disinyalir akan terus terjadi karena wilayah Karanganyar yang terus berkembang dan menjadi destinasi wisata Jawa Tengah.
Meski begitu, berdasarkan kanal Perumahan Baru di Rumah.com, ternyata bukan hal yang sulit untuk menemukan harga perumahan antara Rp300 juta hingga Rp500 juta dengan beragam tipe dan luas bangunan di wilayah Karanganyar.
Diantaranya Griya Adi Sawahan dan Palm Regency. Kedua proyek hunian yang menawarkan desain rumah minimalis ini sama-sama dipatok kurang dari Rp500 juta.
Perumahan Griya Adi Sawahan sendiri sangat mudah dijangkau dengan angkutan umum yang relatif murah. Udara yang sejuk, jauh dari kemacetan hingga suasana alam yang asri menjadi daya tarik tersendiri bagi klaster tersebut. (Baca ulasan lengkap seputar perumahan Griya Adi Sawahan di sini)
Sedangkan lokasi Palm Regency yang tak jauh dari Surakarta serta beberapa kampus ternama, seperti UMS juga menjadi nilai jual lebih.
Untuk tipe 50 dengan luas tanah 100m2, Palm Regency membanderol dengan harga Rp470 juta. Sementara tipe yang sama dengan luas tahan 108m2 harga yang ditawarkan adalah Rp500 juta. Mau tahu konsep perumahan ini secara detail? Baca ulasannya di sini.
Advertisement