Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan Rumah.com Property Index untuk kuartal pertama (Q3) 2018, median harga properti di Bogor berada pada angka Rp16,45 juta per meter persegi. Harga ini mengalami kenaikan sebesar 9,65% dibanding kuartal sebelumnya (qtq).
Secara year-on-year (y-o-y), indeks harga terkini lebih rendah dibandingkan kuartal pertama tahun lalu di mana tercatat berada pada Rp14,62 juta per meter persegi.
Melihat data di atas, Bogor kini nyaris menjanjikan untuk investasi properti. Indikasi besarnya mulai terlihat dari sejumlah proyek infrastruktur yang beberapa akan rampung kurang dari lima tahun mendatang.
Advertisement
Mulai dari pembangunan Light Rapid Transit (LRT) menuju Kota Bogor, yang saat ini sudah mencapai kawasan Cibubur. Ada pula pembangunan jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang telah mencapai Seksi II, serta rencana pemekaran menjadi tiga wilayah, yakni Bogor Barat, Tengah, dan Timur.
Meneropong peluang ini, JP Apartment proyek garapan Greenwoods Group berencana membangun tiga menara apartemen dengan total 1.500 unit.
Direktur JP Apartment, Arief Soemarko mengungkapkan, saat ini penjualan unit hunian di tahap pertama hingga November sudah terserap sekitar 60%. "Adapun harga yang ditawarkan mulai dari Rp270 jutaan. Kami targetkan sampai akhir tahun bisa terserap 90% dari total unitnya,” imbuhnya.
(Jangan dulu beli rumah atau apartemen di pinggir kota tanpa menyimak ulasan wilayahnya di Area Insider Rumah.com!)
Sesuai dengan harga yang relatif terjangkau, JP Apartment menyasar keluarga muda, mahasiswa serta dosen di Bogor, terutama dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Ada tiga tipe yang ditawarkan yakni Studio, 1 Bedroom, 2 Bedroom.
Untuk menggenjot penjualan, pengembang juga bekerjasama dengan tiga mitra bisnis sekaligus, yaitu RoomMe, perbankan, dan multifinance untuk menguasai pasar apartemen di wilayah ‘Kota Hujan’.
Jika Anda merupakan pembeli hunian pertama dan masih ragu dengan rumah tinggal incaran Anda, tanyakan apa saja informasi yang dibutuhkan melalui Tanya Agen.
MCLU Head PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Iskandar Abdi mengatakan, selama ini banyak program pembiayaan dari BTN yang memudahkan masyarakat memiliki hunian idamannya. Antara lain KPR Simpel dan KPR dengan jangka waktu cicilan hingga 25 tahun.
"Sekarang, kami berharap bisa membantu mempermudah seluruh kalangan baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun pegawai swasta dalam memiliki hunian JP Apartment," ucapnya.
Hal senada diungkapkan Pemimpin Divisi Bisnis dan Pemasaran PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Emmy G. Harahap. Menurutnya, kehadiran pihaknya pada proyek JP Apartment tidak lain agar masyarakat Bogor dan sekitarnya lebih mudah mudah memiliki serta berinvestasi hunian.
"Saat ini kami punya program KPR/KPA dengan bunga rendah mulai dari 6,25% per tahun serta Program Griya Suka-Suka khusus untuk kaum milenial. Kedua program ini dipastikan akan dapat mendukung masyarakat dalam memiliki hunian dengan mudah dan terjangkau," terang Emmy.
Dari kerjasama dengan pihak perbankan, Arief optimistis penjualan unit hunian di JP Apartment akan meningkat signifikan. "Sehingga, target kami menguasai pasar apartemen di wilayah Bogor bisa terwujud,” tukasnya.
Ingin tahu apa yang menjadi kebutuhan konsumen properti saat ini? Temukan jawabannya dalam Riset Konsumen Properti di Rumah.com!
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah