Pasca-Bom Sarinah, Pengamanan Rumah Jokowi di Solo Diperketat

Pasukan gabungan Polri dan TNI juga menggelar patroli di kota kelahiran mantan Wali Kota Solo itu dengan mengerahkan kendaraan berat.

oleh Fajar Abrori diperbarui 14 Jan 2016, 22:36 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2016, 22:36 WIB
20160114-Petugas Gabungan Jaga Obyek Vital di dekat Gedung Sarinah-Jakarta
Sejumlah anggota Jihandak TNI AD berjaga di depan gedung Sarinah Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016). Ratusan petugas penjinak bom gabungan bersiaga pasca ledakan yang terjadi di pos polisi Sarinah, Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Solo - Pasca-teror bom di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, pengamanan rumah pribadi Presiden Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, kini ditingkatkan. Selain itu, pasukan gabungan Polri dan TNI juga menggelar patroli di kota kelahiran mantan Wali Kota Solo itu dengan mengerahkan kendaraan berat.

Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama, Kolonel Arh Toto Nugroho mengatakan, adanya kejadian serangan teroris di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, menyebabkan pengamanan kediaman pribadi Presiden Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo diperketat. Sebab, kediaman tersebut merupakan areal pengamanan very-very important person (VVIP).

"Untuk pengamanan VVIP di rumah pribadi presiden pastinya ditingkatkan dengan adanya peristiwa (bom) di Sarinah," ucap Toto di Solo, Kamis (14/1/2016) malam.

Selain rumah pribadi presiden, Toto juga menyebutkan ada 7 titik pengamanan VVIP lainnya di sekitar kediaman presiden yang pengamatannya ditingkatkan.

"Selain rumah pribadi beliau, rumah eyang, Kantor Chillipari, Graha Sabha Buwana dan titik VVIP lainnya pengamanannya akan diperketat," beber Toto.

Untuk meningkatkan pengamanan areal VVIP, Toto menyebutkan telah mengerahkan pasukan TNI dari Korem, Batalyon 408, serta kepolisian. "Untuk pengamanan yang ditingkatkan di areal VVIP akan melibatkan pasukan gabungan itu. Pengamanan tersebut sudah dilakukan."

Sementara itu untuk menjaga kondisi keamanan di Solo, Toto mengungkapkan, patroli gabungan melibatkan pasukan TNI dan Polri. "Dari TNI yang ikut patroli berasal dari pasukan TNI AU Lanud Adisoemarmo, Kopassus Grup 2 Kandangmenjangan, Batalyon 408, serta anggota Polresta Solo."

Patroli pasukan gabungan tersebut juga mengerahkan kendaraan ‎berat seperti Anoa dan Panser. "Patroli menggunakan kendaraan tempur itu mulai dilakukan sejak Kamis siang tadi. Patroli dilakukan keliling Kota Solo," Toto menandaskan.

7 Orang tewas dalam peristiwa teror bom di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016). Seorang korban diidentifikasi sebagai warga negara Kanada.

"Pelaku 5 orang tertangkap dan meninggal dunia. Korban masyarakat ada 2, 1 warga negara Kanada dan 1 warga negara Indonesia," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Sementara korban luka tercatat ada 15 orang. 5 Di antaranya adalah polisi. Mereka dievakuasi ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Untuk korban tewas warga Indonesia masih dicari identitasnya.

"5 Anggota polisi terkena luka tembak dan pecahan bom yang dilemparkan yang isinya ada paku, baut," jelas mantan Kepala Densus 88/Antiteror ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya