Liputan6.com, Jakarta - Seorang pelajar bernama Fajar Haitami (16), asal Mapak Indah, Kelurahan Sekarbela Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, digiring ke luar bandara oleh polisi. Dia mengantongi 3 butir peluru saat pemeriksaan di Ruang X-ray, Bandara Internasional Lombok.
Kabid Humas Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti membenarkan, pelajar yang hendak berangkat menuju Surabaya itu sudah diamankan di Mapolres Lombok Tengah.
"Sudah diamankan dan langsung digiring ke Mapolres Lombok Tengah untuk diperiksa lebih lanjut," kata Tri Budi di Lombok seperti dikutip Antara, Jumat (15/1/2016).
Pria yang mengaku kuliah di Stikes Yarsi Mataram itu hendak berangkat ke Malang bersama rekannya untuk menjalani praktik "nurse". Menggunakan penerbangan Lion Air dengan kode JT-649 tujuan Lombok-Surabaya, Fajar berangkat pada Kamis, 14 Januari 2016.
Baca Juga
"Dia diamankan Kamis siang sekitar pukul 14.30 Wita oleh pihak keamanan bandara," ujar dia.
Saat Fajar melalui pemeriksaan X-ray bandara, dia bercanda dengan rekannya, ia mengatakan ada bom dalam tas. Hal itu kemudian didengar petugas yang kemudian menggelandangnya ke ruang piket satpam untuk diperiksa.
Saat diperiksa, pihak keamanan menemukan 3 butir peluru. Satu butir kaliber 5,56 mm dengan kode TG, dan 2 kaliber 5,56 mm dengan kode LO.
"Saat diperiksa tasnya, pihak pengamanan menemukan 3 pucuk peluru berjenis kaliber," ucap Tri.
Remaja itu mengaku ketiga butir peluru didapatkannya selagi dia berada di Bima. Peluru itu dipungutnya saat terjadi kerusuhan akhir 2014 di Bima.
"Itu pengakuannya, lebih lanjut keterangannya masih didalami," kata Tri Budi.