Liputan6.com, Jambi - Kepolisian Daerah (Polda) Jambi memastikan ledakan yang terjadi di RT 21, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Rabu dini hari tadi berasal dari bom rakitan. Namun demikian, ledakan tersebut tak terkait dengan adanya terorisme.
"Ini memang aksi teror, tapi bukan terkait terorisme," ucap Wakapolda Jambi Kombes Nana Sudjana di Jambi, Rabu (27/1/2016).
Menurut Nana, dari hasil penyelidikan sementara, aksi teror bom rakitan itu adalah masalah pribadi yakni persaingan dagang. Namun demikian, Nana tidak menjelaskan secara rinci persaingan dagang seperti apa, dan siapa yang bersaing.
"Dan motifnya ini tengah diselidiki lebih lanjut," sambung Nana.
Baca Juga
Nana menambahkan, bom yang meledak sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi terbilang jenis low explosive. Di mana bahan-bahan yang digunakan biasa untuk membuat petasan.
"Hasil penguraian barang bukti, tidak ada TNT dan dinamit. Bahan yang digunakan adalah belerang, arang dan potasium," beber Nana usai mengunjungi lokasi ledakan bersama Wali Kota Jambi Sy Fasha dan beberapa pejabat Polda Jambi lainnya.
Selain serpihan bom, dari lokasi ledakan, aparat menemukan beberapa barang bukti lain. Di antaranya adalah 23 butir paku ukuran 5 inci. Diduga, paku-paku tersebut adalah rangkaian dari bom. Ditemukan pula sejumlah kertas yang diduga berisi pesan dari pelaku atau pengirim.
Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyisiran, ada 3 benda yang diduga bom. Namun hanya satu yang meledak.
Sementara itu Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengimbau agar warga Kota Jambi tidak panik usai ledakan tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian, jajaran kepolisian sudah siaga," ujar Fasha.
Fasha juga meminta agar setiap ketua RT wajib memiliki nomor telepon kapolsek atau babinsa. Dengan demikian, bila mendengar atau mendapati kejadian mencurigakan bisa cepat dilaporkan.
Â