Cuaca Buruk, 2 Nelayan Sebatik Tenggelam

Cuaca pada malam itu buruk untuk berlayar. Ombak dan angin kencang menderu di lautan.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Feb 2016, 09:13 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2016, 09:13 WIB
Tim SAR Evakuasi Korban Setu Cikaret
Sebuah perahu dengan 11 wisatawan lokal tenggelam pada Minggu (3/8) yang menyebabkan satu orang anak dan satu pria dewasa hilang di sekitar setu sementara sembilan penumpang lainnya selamat. (ANTARA FOTO/Jafkhairi)

Liputan6.com, Nunukan - Dua nelayan Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dilaporkan tenggelam saat mencari ikan di perairan Mantikas, Kecamatan Sebatik Barat, Kalimantan Utara sekitar pukul 19.00 Wita, Rabu 24 Februari 2016. Cuaca pada malam itu buruk untuk berlayar.

Kepala Basarnas Kabupaten Nunukan Octavianto membenarkan laporan terkait dengan musibah yang dialami kedua nelayan Pulau Sebatik tersebut.

Pukul 19.45 Wita, anggota Linmas Kecamatan Sebatik Barat bernama Iskandar melaporkan 2 nelayan mengalami musibah saat menangkap ikan di perairan tidak jauh dari rumahnya.

Nelayan yang pertama kali tenggelam adalah Arisman (31) warga Mantikas RT 02, Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat. Saat itu, perahu pukat miliknya terhempas ombak dan angin kencang.

Nelayan lain bernama Rinto (30) langsung menolong untuk menyelamatkan Arisman. Tetapi Rinto turut tenggelam.

Saat ini, keduanya belum ditemukan oleh tim pencarian dari Basarnas dibantu 10 perahu nelayan.

"Jadi tim pencarian dari Basarnas telah bergabung dengan nelayan yang terlebih dahulu melakukan pencarian di sekitar perairan Tanjung Haus. Alamat korban kedua atas nama Rinto belum diketahui," kata Octavianto dalam rilisnya, di Nunukan, Rabu malam seperti dilansir Antara.

Tim pencarian dari Basarnas Kabupaten Nunukan, lanjut dia, kesulitan mencari keduanya. Sebab, kondisi cuaca masih tidak mendukung akibat ombak besar dan angin kencang. Basarnas tetap mengutamakan keamanan bagi anggota tim.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya