Purwakarta Larang Industri Gunakan Air Bersih Bawah Tanah

Dalam rangka menunjang kegiatan pipanisasi, Pemkab Purwakarta sudah menganggarkan Rp 33 Miliar dalam lima tahun terakhir.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Apr 2016, 19:46 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2016, 19:46 WIB
Pemborosan Air Bersih Mencapai Rp.700 Miliar
Petugas mengecek Instalasi Pengolahan Air di Pulogadung, Jakarta, Selasa (12/5/2015). BPK mendapati pemborosan air bersih senilai Rp791,2 miliar di 102 pemerintah kabupaten, kota dan PDAM (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta terus berupaya mengatasi masalah kekurangan air bersih. Hal ini karena ada beberapa yang kerap mengalami kekeringan saat musim kemarau tiba.

Terutama di daerah kawasan industri seperti Bungursari, Babakan Cikao, Campaka dan Cibatu dan sejumlah daerah lainnya.

Untuk Mengantisipasi masalah ini Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berkomitmen mempercepat proses pipanisasi air bersih. Langkah ini dia ungkapkan disela-sela kunjungan ke kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) 'Tirta Dharma', Jum’at (8/4/2016).

Setelah kegiatan pipanisasi ini selesai, Dedi juga berjanji akan menghentikan seluruh penggunaan air bersih bawah tanah untuk kawasan industri.

Karena hal ini, kata Dedi, bertentangan dengan prinsip lingkungan yang selama ini dianut oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Pemda juga dalam waktu dekat ini akan menyiapkan payung hukumnya sesegera mungkin agar sumber daya air tanah tetap terjaga untuk warga masyarakat.


"Pada 2017 perusahaan di kawasan industri sudah tidak boleh lagi melakukan pengambilan air bawah tanah karena akan sudah tersambung dengan pipa milik PDAM Purwakarta," kata dia.

Dalam rangka menunjang kegiatan pipanisasi, Pemkab Purwakarta sudah menganggarkan Rp 33 Miliar dalam lima tahun terakhir.

Dimana sebanyak Rp 17 Miliar telah digunakan untuk membangun jaringan pipa baru dan sisanya Rp 16 Miliar digunakan untuk recovery mesin pompa air yang terletak di Jatiluhur.

"Ini pertama dalam sejarah PDAM Purwakarta, Pemerintah Daerah mau menggelontorkan dana untuk membangun jaringan dan recovery," ujar Dedi.

Direktur Teknik PDAM Tirta Dharma Purwakarta Susanto saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kapasitas mesin pompa air di Jatiluhur saat ini dapat memompa 350 liter air per detik.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat dan kawasan industri, idealnya dibutuhkan sistem dan kapasitas pompa yang mampu memompa air 1000 liter per detik.

"Bagusnya 350 – 500 liter air per detik maksimalnya. Kekurangannya dapat kita tutupi dengan sistem dan pompa baru," papar Tirta.

Susanto merasa optimis target pipanisasi ini akan selesai tepat pada waktunya yakni Tahun 2017 karena menurutnya nilai investasi yang besar akan berbanding lurus dengan pelayanan yang diberikan oleh PDAM Purwakarta.

"Kami optimis, karena secara kinerja kami sudah membangun jaringan pipa sepanjang 336.501 meter apalagi ditunjang investasi yang besar," pungkas Susanto.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya