Nugie Pertanyakan Tiket Masuk Gunung Semeru yang Terlalu Murah

Adik kandung Katon Bagaskara itu mengakui, tiket masuk ke seluruh taman nasional di Indonesia terlalu murah.

oleh Zainul Arifin diperbarui 01 Mei 2016, 06:06 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2016, 06:06 WIB
Nugie
Musisi Nugie saat tampil di Ranupani, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Lumajang - Baru kali pertama musisi Nugie menjejakkan kaki di Ranupani, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Pelantun lagu Burung Gereja ini pun terkejut saat mengetahui harga tiket masuk ke Gunung Semeru yang disebutnya teramat murah.

"Saya diberi tahu kalau tiket masuk ke Gunung Semeru hanya sebesar Rp 22.500. Itu murah sekali, harusnya lebih mahal bila perlu Rp 300 ribu sekali masuk," ucap Nugie di Ranupani, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu, 30 April 2016.

Nugie datang ke Ranupani di kawasan kaki Gunung Semeru, sebagai juru kampanye dalam Jambore Sapu Gunung, sebuah kampanye tentang penanggulangan sampah di gunung dan taman nasional.

Adik kandung Katon Bagaskara itu mengakui selama ini tiket masuk ke seluruh taman nasional terlalu murah.

"Saya pernah ke Taman Nasional Way Kambas. Di sana harga tiketnya juga murah. Harusnya lebih mahal, karena sebagian dari harga tiket itu diperuntukkan bagi upaya pelestarian lingkungan," tutur Nugie.

Ia menggarisbawahi bahwa tiket harus lebih mahal juga dengan syarat seluruh infrastruktur penunjang harus terpenuhi. Misalnya, sarana pendukung bagi pendaki di kawasan taman nasional. Pemerintah juga harus memberdayakan masyarakat sekitar, sehingga tiket yang mahal bisa bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat.

"Tiket yang mahal itu juga sebuah cara untuk memperketat, agar tak terlalu banyak pengunjung masuk ke kawasan taman nasional. Karena banyak pengunjung yang mengabaikan kelestarian lingkungan," kata Nugie.

Ia yang baru pertama kali datang ke kaki Gunung Semeru ini pun mengaku prihatin melihat banyak sampah bertebaran di sekitar Danau Ranupani. Sedimentasi di danau itu juga sudah sangat parah dan butuh keterlibatan semua pihak untuk menjaga kelestariannya.

"Ranupani ini semakin menciut karena sedimentasi. Pengelolaan sampah di kawasan ini juga belum tertata dengan baik. Saya akui jarang main ke gunung, karena di gunung banyak nilai adi luhung yang harus dijaga," ujar Nugie di Ranupani, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya