Izin Terbang Super Tucano Keluar, tapi...

Pesawat Super Tucano tak diizinkan terbang pasca-jatuh pada 12 Februari 2016.

oleh Zainul Arifin diperbarui 03 Mei 2016, 16:36 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2016, 16:36 WIB
20160210-Pesawat Tucano-AFP
Pesawat Latih Tempur Super Tucano (AFP PHOTO/EITAN ABRAMOVICH)

Liputan6.com, Malang – Pesawat Super Tucano di Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur, diizinkan terbang kembali untuk latihan. Pesawat latih tempur itu sebelumnya hampir tiga bulan tak diizinkan terbang pasca-peristiwa jatuhnya Super Tucano TT 3108 pada 12 Februari 2016.
 
Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Marsma Djoko Seno Putro mengatakan, pesawat Super Tucano kembali terbang sejak Rabu, 27 April lalu. Namun, izin terbang itu hanya untuk latihan tanpa manuver terbang.
 
"Masih training dulu untuk currency para penerbangnya, kan sudah tiga bulan kita tidak terbang. Nanti kalau benar–benar siap, kita bisa operasional untuk membantu pengamanan perbatasan atau sesuai perintah pusat," kata Djoko di Malang, Senin, 2 Mei 2016.
 

 
Ia menyatakan sudah ada evaluasi dan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi pesawat latih selama tiga bulan tak terbang. Hasilnya, ada sejumlah kelemahan terkait teknis dan keamanan terbang. Namun, Djoko menolak detil kelemahan itu karena berkaitan dengan pihak lain.
 
"Sudah ditemukan beberapa kelemahannya. Sambil tetap boleh terbang untuk latihan, kita tetap lihat manuver apa yang boleh dilakukan dan tak bisa dilakukan," ucap Djoko.
 
Skuadron 21 Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Malang memiliki 16 pesawat Super Tucano. Namun, satu di antaranya, yakni Super Tucano TT 3108 jatuh pada 12 Februari silam. Pilot dan teknisi pesawat meninggal seketika. Sejak saat itu, pesawat dilarang terbang sementara sembari menginvestigasi penyebab kecelakaan.
 
"Untuk hasil investigasi, kami tak berhak menyampaikan karena takut salah. TNI AU pusat yang bisa menjawab itu," ujar Djoko.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya