Liputan6.com, Yogyakarta - Warga Malang Indra Azwan (57) berjalan kaki keliling Indonesia untuk mencari keadilan atas kematian anaknya yang menjadi korban tabrak lari oknum aparat telah sampai di Kota Yogyakarta.
Sampai di kota gudeg ini Indra langsung menuju ke kantor Gubernuran di kompleks Kepatihan untuk bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Namun, Indra harus kecewa karena tidak bisa bertemu dengan Sultan karena sudah pulang.
"Saya ingin bertemu, sebagai bukti saya sudah pernah sampai di Yogyakarta," kata Indra saat sampai di Kantor Gubernur DIY, Jumat (13/5/2016).
Baca Juga
Indra menjelaskan, aksi berjalan kaki keliling Indonesia dilakukan karena ingin menuntut keadilan atas kematian anak pertamanya yang menjadi korban tabrak lari oknum aparat 23 tahun silam.
Menurut dia, proses peradilan saat itu hanya sekedar permainan karena kasus anaknya itu sudah kadaluarsa.
"Proses peradilan ada tapi hanya main-main. Kasus itu tahun 1993, di sidik tahun 2004, disidangkan pertama tahun 2006, sidang kedua tahun 2008. Setelah itu kasus dianggap kadaluarsa," kata Indra.
Menurut dia pelaku penabrak anaknya saat ini masih bertugas di Polres Blitar. Polisi penabrak anaknya itu bernama Joko Sumantri.
Ia juga berjanji akan melakukan berbagai cara agar dirinya mendapatkan keadilan termasuk bertemu dengan presiden.
"Saya sudah sampai surat ke Presiden untuk bertemu, saya mau menagih janji Jokowi yang membela orang cilik. Buktikan dengan mengusut kasus saya. Saya ingin pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal," kata dia.
Indra sebelumnya berjalan dari Aceh pada 09 Februari 2016, lalu melewati Jambi, Padang, Palembang, Lampung, Jakarta dan tiba singgah di Yogyakarta pada Jumat 13 Mei 2016.