Pekan Ini, Grup Gamelan Asal Filipina Tampil di Festival Yogya

Ada pula workshop gamelan karaoke dalam Yogyakarta Gamelan Festival ke-21.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 21 Jul 2016, 16:04 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 16:04 WIB
Festival Gamelan
Stewart Copeland memang lebih dikenal sebagai drummer band The Police, tetapi ia mampu membawa gamelan ke panggung orkestra,

Liputan6.com, Yogyakarta - Penyelenggaraan Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) ke-21 menampilkan sesuatu yang berbeda. Hal ini seiring dengan berakhirnya grand design 20 tahun Sapto Raharjo, pendiri YGF, pada tahun lalu.

"YGF 21 berusaha menyesuaikan dengan perkembangan zaman, salah satunya gamelan bisa berafiliasi dengan teknologi, sesuatu yang dekat dengan anak muda masa kini," ujar Ari Wulu, Ketua YGF 21, dalam jumpa pers dan potong tumpeng di PKKH UGM, Rabu, 20 Juli 2016.

Salah satu bentuk afiliasi gamelan dengan teknologi, kata Ari, adalah konsep acara one stop gamelan, yakni konser, pameran, dan workshop dalam satu waktu. Hal itu diharapkan memberi nuansa berbeda kepada pengunjung sehingga tidak jenuh dengan satu macam pertunjukan saja.

Ari juga menuturkan, workshop yang diusung juga berbeda yakni gamelan karaoke dan musik gergaji yang menggabungkan teknologi dengan alat musik gamelan.

Ia menjelaskan, grand design yang baru memiliki strategi berbeda seiring dengan perkembangan zaman, meskipun tujuannya sama, yakni mengembangkan gamelan. Di zaman Sapto Raharjo, strategi yang diangkat adalah membiasakan gamelan di kalangan anak muda.

"Dan hal itu berhasil. Bisa dilihat saat ini gamelan selalu ada di tiap kecamatan," ucap dia.

Pada masa sekarang, lanjut Sapto, pengembangan gamelan disesuaikan dengan dinamika zaman yang jelas berbeda dengan 20 tahun lalu. Untuk itu, YGF 21 mengambil tema pertemuan penikmat dan pemain gamelan.

Tujuannya membuka ruang strategi mengembangkan gamelan di tengah-tengah masyarakat. Terlebih, gamelan merupakan salah satu dari dua instrumen yang diakui dunia selain orkestra.

Perhelatan yang berlangsung selama tiga hari mulai Jumat sampai Minggu, 22-24 Juli 2016, mulai pukul 19.00 WIB di PKKH UGM ini juga menampilkan pemain gamelan dari berbagai daerah dan negara.

Penampil yang akan mengisi acara terdiri dari Kontra-Gapi (Filipina), David Kotlowy (Australia), Victorhugo Hidalgo and Sean Hayward featuring SriMara World Music Collective (Mexico), Keraton Kawitan Amertha Bumi (Kendal), Tarara (Bangkalan), Mustikaning Daha (Kediri), Madu Sekar (Pamekasan), Genta Sawitra Saraswati (Yogyakarta), Duet Bonang Unggul Anjang (Yogyakarta), Canda Nada (Yogyakarta), dan Pradangga Sawo Kembar (Yogyakarta). 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya