Liputan6.com, Serang - Wahyudi alias Kawat divonis seumur hidup oleh Pengadilan Negeri (PN) Serang, Banten. Vonis ini lantaran dia dinilai bersalah atas kasus penyelundupan ganja seberat 1,6 ton dari Aceh.
Kawat (30) terbukti melanggar Pasal 115 Ayat 2 jo Pasal 132 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Herman Wahyudi alias Kawat dengan pidana penjara selama seumur hidup," kata Ketua Majelis Hakim saat membacakan putusan di ruang pengadilan PN Serang Hengky Hendrajadja di Serang, Banten, Rabu 27 Juli 2016.
Warga Kampung Cicokrom, Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten itu menurut majelis hakim telah merusak moral generasi muda, bertentangan dengan program pemerintah dalam pemberantasan narkotika. Serta menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Kawat sendiri mengaku menerima putusan tersebut meski dengan berat hati.
"Saya terima yang mulia," kata Wahyudi.
Babak Akhir Petualangan Kawat, Penyelundup 1,6 Ton Ganja
Warga Kampung Cicokrom, Desa Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten itu dinilai merusak moral generasi muda.
diperbarui 28 Jul 2016, 17:00 WIBDiterbitkan 28 Jul 2016, 17:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini 5 Gunung di Dunia yang Dihormati dan Dianggap Tempat Suci
Baca Al-Qur’an Berpahala, tapi jika Seperti Ini Tergolong Maksiat Kata Buya Yahya
Banjir Rob Terjang Pesisir Tablolong NTT, Ribuan Warga Mengungsi
Baru Sadar setelah Salam Ternyata Jumlah Rakaat Sholat Kurang, Bagaimana Buya Yahya?
Asal-usul Reog Ponorogo yang Awalnya Sindiran untuk Raja Majapahit
Polisi Gandeng KNKT dan ATPM Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi 2
Cara Planet Saturnus Menyelamatkan Bumi dan Tata Surya
Ketua DPR dan Parlemen Italia Sepakat untuk Tingkatkan Hubungan Diplomatik
Jika Ketemu Orang Tidak Sholat Jangan Disuruh Sholat, tapi Begini Caranya Kata Buya Yahya
Cerita tentang Cagar Alam Mutis Timau, Ibu Pemberi Kehidupan Pulau Timor
7 Pemain yang Bersinar usai Tinggalkan Manchester United, Berikutnya Marcus Rashford?
DPR Bisa Rekomendasikan Copot Kapolri hingga Pimpinan KPK, Bentuk Intervensi?