Masih Banjir, Sekolah di Pandeglang dan Serang Libur

Gubernur Banten akan membantu mengurus seluruh dokumen sekolah, kelahiran, akta tanah yang hilang atau rusak akibat banjir Pandeglang.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 27 Jul 2016, 12:33 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2016, 12:33 WIB
banjir pandeglang
(Yandhi Deslatama/Liputan6.com)

Liputan6.com, Serang - Sejumlah sekolah dan instansi pemerintahan terpaksa diliburkan sejak terjadinya banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Senin, 25 Juli 2016 kemarin.

Salah satunya adalah kantor Kelurahan Anyar dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Anyar di Kampung Garung, Kabupaten Serang, yang terendam air mencapai dua meter. Meski kini telah surut dengan ketinggian air rata-rata 70 cm, siswa tetap diliburkan.

"Ini banjir parah, biasanya kalau hujan, cuma ada genangan doang. Sudah hutan gunung gundul, terus banyak tanah ketutup pabrik sama selokannya jadi sempit diganti sama pabrik," keluh warga setempat, Didin Saefudin, di Serang, Banten, Rabu (27/7/2016).

Tak jauh berbeda dengan di Anyar, Kabupaten Serang, siswa SDN Teluk Naga Satu, Kampung Kadu Gareng, Desa Labuan, Pandeglang, pun harus diliburkan. Banjir merendam rumah dan sekolahan di wilayah tersebut.

(Yandhi Deslatama/Liputan6.com)

Buku pelajaran dan bangku sekolah hanyut dan rusak diterjang ganasnya banjir bandang yang datang dari Gunung Aseupan. Pada murid pun tak bersekolah, salah satunya Wahyu.

"Dari kemarin enggak sekolah, baju sama bukunya basah. Kalau beli lagi enggak ada uangnya," kata Wahyu (12), murid kelas 6 SDN Teluk Naga Satu, saat ditemui di rumahnya.

Lantaran bajunya kotor dan basah, dirinya masih mengenakan pakaian yang sama sejak Senin, 25 Juli 2016. Sedangkan buku pelajaran miliknya, ia jemur di pelataran rumahnya.

(Yandhi Deslatama/Liputan6.com)

Baik Wahyu maupun keluarganya memilih tetap tinggal di rumah sembari menjaga dan membersihkan barang-barang miliknya. Sesekali Wahyu ikut bermain bersama teman-temannya dan membolak-balikkan buku agar cepat kering dan bisa dipergunakan kembali untuk belajar.

"Dari pada nggak sekolah, ikut bantu ibu bersihin rumah," ucap sang bocah.

Rano Karno selaku Gubernur Banten mengaku akan membantu mengurus seluruh dokumen sekolah, kelahiran, akta tanah, dan dokumen yang hilang ataupun rusak karena banjir serta tanah longsor tersebut.

"Kita akan bantu rumah dan dokumen yang ada, saya sudah perintahkan Kesbanglinmaspol untuk tangani itu," kata Rano Karno di Kota Serang.

Dia mengaku, telah berusaha meringankan beban korban banjir bandang di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.

"Ke rumah duka, ada empat orang meninggal, kita membantu kedukaan. Di Labuan kita membantu secara simbolis. Dari laporan yang kita dapat, kita dapat tanggulangi. Kita ada bedah rumah dan Rumah Layak Huni (RLH)," ucap Rano.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya