Liputan6.com, Makassar - Masyarakat Desa Lalliseng, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulsel dihantui gagal panen gara-gara serangan hama babi tahun ini. Para petani bahkan meminta bantuan aparat Babinkamtibmas untuk memburu dan mengusir babi hutan di sawah.
"Menurut warga di sini, hama babi mulai mengancam sehingga membuat mereka resah akan gagal panen tahun ini," kata Briptu Suparman, personel Babinkamtibmas Desa Lalliseng via telepon, Sabtu, 30 Juli 2016.
Untuk itu, Suparman mengumpulkan sejumlah tokoh masyarakat dan pramuka dalam kegiatan makan bersama di Dusun Batu Cokkong, Desa Lalliseng, Kecamatan Keera.
"Kita membicarakan cara aman menghilangkan hama babi yang mengganggu tanaman padi belakangan ini. Namanya tudang sipulung," ujar Suparman.
Dalam tudang sipulung atau makan bersama diperoleh beberapa solusi untuk mencegah hama babi. salah satunya sepakat bergotong royong menangani hama babi dengan menggunakan tombak dan anjing untuk membantu memburu dan menangkap hama babi.
Baca Juga
Warga juga sepakat memasang jebakan berupa tali yang dipasang pada jalan yang biasa dilalui. Jebakan itu bisa menjerat babi yang melintas jika menginjak umpan tali yang telah terpasang.
"Alhamdulillah, masyarakat di sini masih menjaga adat tudang sipulung. Namun kami merangkainya dengan acara makan bersama di sekitar kebun," ucap Suparman.
Keterlibatan Babinkamtibmas, kata Suparman, merupakan upaya mendekatkan polisi dengan masyarakat di pedesaan. Jika ada hal-hal yang terjadi di wilayah tersebut, seperti serangan hama babi, dapat dibantu oleh dirinya sebagai personel Babinkamtibmas.
"Hampir semua Babinkamtibmas melakukan hal yang sama di daerahnya masing-masing. Semua masalah yang dihadapi warga desa itu wajib kami sebagai personel yang ditugaskan turun membantu. Ini juga kan masuk dalam menjaga kamtibmas di desa tersebut," ucap Suparman.