Waspada Apa Itu Passobis? Modus Penipuan Digital dengan Manipulasi Psikologis

Apa itu Passobis? Kenali modus penipuan digital yang kini marak di Sulawesi Selatan dan Indonesia, bagaimana cara kerjanya, dan langkah-langkah efektif untuk menghindarinya agar dompet Anda tetap aman!

oleh Anugerah Ayu Sendari Diperbarui 18 Feb 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 06:00 WIB
Ilustrasi penipuan online.
Ilustrasi penipuan online. (Dok. deeznutz1)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pernah mendengar istilah "Passobis"? Istilah ini mulai viral di Sulawesi Selatan yang merujuk pada modus penipuan digital yang memanfaatkan manipulasi psikologis korban. Passobis biasanya beraksi di telepon atau pesan singkat untuk menipu korbannya dengan iming-iming hadiah, peluang bisnis, atau pekerjaan menggiurkan dari perusahaan palsu.

Maraknya kasus Passobis di media sosial seperti TikTok juga menjadi perhatian, karena semakin memudahkan penyebaran informasi dan sekaligus menjadi media bagi para korban untuk berbagi pengalaman. Penipuan Passobis telah merugikan banyak orang, baik secara finansial maupun emosional. Korban seringkali merasa tertekan dan kehilangan kepercayaan setelah mengalami penipuan ini. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu Passobis dan bagaimana cara menghindarinya. 

Artikel ini akan membahas secara detail apa itu Passobis, modus operandi para penipu, dan langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri dari kejahatan ini. Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, kita dapat bersama-sama mengurangi angka kejahatan siber dan menjaga keamanan keuangan kita.

Apa Itu Passobis?

tips menghindari penipuan online
tips menghindari penipuan online ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Passobis, istilah yang populer di Sulawesi Selatan, merujuk pada sindikat penipuan yang beroperasi melalui telepon atau SMS. Para penipu biasanya menggunakan iming-iming hadiah atau peluang kerja yang menggiurkan untuk menarik perhatian korban. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan akses ke data pribadi korban atau menipu korban untuk mentransfer uang ke rekening mereka.

Istilah ini menggambarkan bagaimana penipu secara sistematis "mengobrak-abrik" (passobis dalam bahasa lokal) keuangan korban. Modus ini termasuk dalam kategori social engineering atau rekayasa sosial, karena para penipu memanfaatkan psikologi dan kelemahan korban untuk mencapai tujuan mereka.

Modus Penipuan yang Memanfaatkan Manipulasi Emosi

[Bintang] Minta Cashback, Modus Penipuan Baru di Online Shop!
Buat yang suka belanja di online shop, hati-hati dengan modus penipuan baru yang meminta cashback. (Ilustrasi: Pexels.com)... Selengkapnya

Para pelaku Passobis ahli dalam memanipulasi emosi korban. Mereka seringkali menghubungi korban pada malam hari, saat korban mungkin merasa lebih rentan dan mudah terpengaruh. Mereka menggunakan berbagai taktik, mulai dari mengaku sebagai anggota keluarga yang sedang membutuhkan bantuan hingga berpura-pura sebagai petugas resmi dari suatu instansi. Tujuannya adalah untuk menciptakan rasa takut, kasihan, atau kepercayaan agar korban mau memberikan data pribadi atau mentransfer uang.

Salah satu taktik yang sering digunakan adalah menciptakan situasi darurat atau mendesak. Korban akan ditekan untuk segera bertindak tanpa berpikir panjang, sehingga mereka tidak punya waktu untuk memverifikasi informasi yang diberikan oleh penipu. Ini merupakan contoh nyata bagaimana social engineering digunakan dalam kejahatan passobis.

Kejahatan ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menimbulkan trauma psikologis bagi korban. Rasa takut, kecewa, dan kehilangan kepercayaan merupakan dampak yang sering dialami oleh korban passobis.

Seperti Apa Modus Passobis?

Modus Passobis sangat beragam dan terus berkembang. Berikut beberapa modus yang umum digunakan:

  • Modus Kabar Duka Palsu: Penipu mengaku sebagai keluarga atau kerabat korban yang meninggal dunia atau kecelakaaan dan meminta uang untuk biaya pemakaman atau pengobatan.
  • Modus Salah Sambung: Penipu berpura-pura salah sambung dan kemudian membangun percakapan untuk menipu korban.
  • Modus Petugas Bank/Instansi Resmi: Penipu mengaku sebagai petugas bank atau instansi resmi dan meminta data pribadi atau kode OTP.
  • Modus Hadiah Undian Palsu: Penipu menawarkan hadiah undian palsu dan meminta biaya administrasi atau pajak.
  • Modus Ancaman/Pemerasan: Penipu mengancam korban dengan hukuman penjara atau denda jika tidak membayar sejumlah uang.
  • Modus Hipnotis/Gendam: Penipu menggunakan teknik hipnotis atau gendam melalui telepon untuk mengendalikan korban.

Para pelaku Passobis sangat licik dan terampil dalam memanipulasi korban. Mereka seringkali menggunakan informasi pribadi korban yang diperoleh dari berbagai sumber untuk meningkatkan kredibilitas mereka.

Bagaimana Cara Menghadapi Passobis?

Untuk menghindari menjadi korban Passobis, berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  • Tetap Tenang: Jangan panik jika menerima telepon atau pesan yang mencurigakan. Ambil waktu untuk berpikir jernih.
  • Jangan Langsung Merespons: Jangan langsung merespons panggilan atau pesan dari nomor yang tidak dikenal, terutama pada malam hari.
  • Verifikasi Informasi: Selalu verifikasi informasi yang diterima melalui sumber terpercaya.
  • Jangan Berikan Data Pribadi: Jangan memberikan data pribadi seperti nomor rekening, PIN, kode OTP, atau informasi sensitif lainnya.
  • Laporkan ke Pihak Berwenang: Laporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang jika Anda menjadi korban.
  • Blokir dan Abaikan: Blokir nomor telepon atau akun yang mencurigakan.
  • Sebarkan Kesadaran: Edukasi keluarga dan teman tentang modus Passobis.

Dengan meningkatkan kewaspadaan dan memahami modus operandi Passobis, kita dapat melindungi diri dari kejahatan siber ini. Ingatlah, jika suatu tawaran terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya