Liputan6.com, Denpasar - Provinsi Bali berkesempatan mengusulkan pahlawan nasional dari Pulau Dewata yang akan ditetapkan pada 2016 ini oleh Presiden Jokowi. Sang pahlawan nantinya bakal dicantumkan pada mata uang rupiah.
"Siapa yang akan ditetapkan, nantinya merupakan kewenangan Presiden, sedangkan kita dalam konteks memberikan masukan," kata Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Pemprov Bali I Ketut Wija di Denpasar, seperti dilansir Antara, Senin (15/8/2016).
Dia mengemukakan, sejauh ini ada enam pahlawan dari Bali yang sudah ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Yakni, I Gusti Ngurah Rai yang merupakan pemimpin pertempuran Puputan Margarana, I Gusti Ketut Jelantik dari Singaraja yang terkenal sebagai pemimpin Perang Puputan Jagaraga yang sangat heroik.
Selanjutnya ada Mr I Gusti Ketut Puja yang merupakan Gubernur Sunda Kecil yang pertama serta orang yang ikut aktif dalam menyusun Pembukaan UUD 1945.
Advertisement
Baca Juga
Ada juga Mr Anak Agung Gde Agung dari Gianyar sebagai Perdana Menteri Indonesia Timur. Ada pula tokoh diplomatik yang dekat dengan Presiden Soekarno, I Gusti Ngurah Made Agung yang merupakan Raja Denpasar dan terkenal dengan peristiwa Puputan Badung, serta yang terakhir adalah Untung Surapati.
"Untung Surapati sesungguhnya adalah pahlawan dari Bali, tetapi dia diusulkan menjadi Pahlawan Nasional oleh Jawa Timur karena dulu memang banyak berjuang di sana," ujar Wija.
Menurut Wija, berdasarkan hasil masukan para ahli sejarah dari Bali, seperti Prof Parimartha dan Prof Bagus Wirawan, serta ahli sejarah dari Jakarta seperti Prof Anhar Gonggong, Prof Meutia Hatta dan ahli sejarah lainnya, pilihan menguat kepada pahlawan nasional yang berjasa dalam bidang diplomasi.
Dasar pertimbangannya, lanjut dia, karena I Gusti Ngurah Rai sebelumnya sudah digunakan untuk pecahan uang Rp 50.000 dan mewakili pahlawan dalam arti perjuangan fisik. Sebagai penyeimbangnya, Wija menyarankan untuk menggunakan pahlawan di bidang diplomasi.
"Sesungguhnya di bidang diplomasi ada dua yang menonjol, yakni Mr I Gusti Ketut Ketut Pudja dan Mr Anak Agung Gede Agung. Tetapi, untuk sekarang Mr Pujda yang diusulkan oleh tim sejarah," ucap Wija.
Namun, lanjut dia, tetap keputusan terakhir oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden. "Kami juga belum mengetahui foto pahlawan nasional dari Bali itu nantinya akan ditempatkan di mata uang pecahan berapa karena menjadi kebijakan Bank Indonesia, yang jelas rencananya akan ditetapkan tahun ini," kata Wija.