Liputan6.com, Denpasar - Berbagai cara ditempuh demi memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 RI. Satu di antaranya adalah pameran mobil kuno yang diselenggarakan Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia‎ (PPMKI) Provinsi Bali.
Organisasi yang mengoleksi mobil langka itu memamerkan 71 mobil tua. Selain mobil tua, terdapat juga 58 sepeda motor klasik yang dipamerkan komunitas Bali Classic Motor Show (BCMS). Di antara puluhan ‎mobil tersebut terdapat tiga mobil kepresidenan di masa pemerintahan Presiden Sukarno atau Bung Karno.
Advertisement
Baca Juga
Ketua PPMKI Provinsi Bali Mahayasa menuturkan organisasinya memilih 71 mobil langka untuk dipamerkan sesuai tahun Kemerdekaan Indonesia.
"Angka 71 itu sesuai hari Kemerdekaan Indonesia. ‎Acara ini dibuka hari ini hingga 21 Agustus mendatang," ucap Mahayasa di lokasi Bali Classis Motor Show, Denpasar, Minggu ‎(14/8/2016).
Menurut dia, mobil-mobil yang dipamerkan tak hanya antik, namun juga memiliki nilai historis yang tinggi. Semua mobil yang dipajang bernilai sejarah lantaran berasal dari era 1930-an atau menjelang Perang Dunia I hingga era tahun 1960-an menjelang krisis minyak dunia.
Menariknya, ada tiga ‎mobil yang dipamerkan adalah mobil kepresidenan RI Bung Karno yang didatangkan dari luar Bali.‎ Mobil-mobil itu dulunya digunakan oleh para pendiri bangsa, para pahlawan, para orang tua, saat berjuang melawan penjajah. Mobil itu baru dipamerkan setelah 71 tahun tersimpan di garasi kolektor.
"Mobil-mobil ini secara tidak langsung ikut berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan, karena menjadi alat transportasi pada masa itu. Saat bertempur melawan penjajah, ada yang terpaksa dikubur di dalam tanah agar tidak dirampas," tutur Mahayasa.
Adapun mobil-mobil yang heroik di masa lalu yang dipamerkan dalam acara ini di antaranya Ford A 1913, Dodge Brothers 1920, trio Hudson, Essex dan Vauxhall yang juga mewakili era menjelang perang dunia dan Plymouth 1948 eks Ibu Negara Fatmawati. Chevrolet Belair 1955, 1956 dan 1957, yang menjadi favorit para penggemar mobil klasik di seluruh dunia.
Sebagian besar mobil antik yang dipamerkan ini belum pernah tampil di muka publik dan baru sekali ini unjuk diri di tengah-tengah masyarakat. "Jadi, kesempatan untuk melihat lebih dekat sama langkanya dengan kesempatan para kolektor saat menemukannya," Mahayasa menandaskan.