Lika-liku Sungai dan Satwa Eksotis Bertemu di Kalimantan

Di sana terdapat sungai berliku-liku membelah rimbun hutan yang berisi satwa serta tanaman eksotis.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Agu 2016, 16:35 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2016, 16:35 WIB
20160610-wwf aji-kalbar-meliau 9
(Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Kuin Kecil di Banjarmasin, Kalimantan Selatan menyimpan pesona indah Pulau Borneo. Di sana terdapat sungai berliku-liku membelah rimbun hutan yang berisi satwa serta tanaman eksotis.

Kini, Pemkot Banjarmasin, melalui Dinas Pariwisata setempat berniat menjual wisata susur sungai di kawasan Kuin Kecil.

"Kawasan Kuin kecil daerah pinggiran Kota Banjarmasin yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Aluh-aluh, Kabupaten Banjar, ini dijual kewisatawan karena sungainya masih alami," kata Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Banjarmasin Mokhamad Huzaimi, seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/8/2016).

Menurut dia, mengunjungi Sungai Kuin kecil tak pernah membosankan. Ini lantaran di sisi kiri dan kanan sungai itu masih berupa hutan yang ditumbuhi beberapa jenis pohon dan tumbuhan, seperti bakau (Rhizophora sp), api-api (Avicenia sp), nipah (Nipa fraticans), bakung (Crinum asiaticum), piai (Acrostichum aureum), jeruju (Achanthus ilicifolius), dan pandan (Pandanus tectorius).

Masih terlihat pula pohon rumbia, pohon jingah, gayam, serta dominasi pohon rambai padi atau pidada.

"Jadi kita susur sungai seperti masuk ke bawah-bawah pohon yang rindang menanungi sungai kecil tersebut," tutur dia.

"Asyiknya susur sungai di wilayah tersebut, menggunakan klotok (perahu bermesin) yang tak terlalu besar, mampu memasuki sungai yang relatif kecil, yang penuh dengan pepohonan rindang," Huzaimi menambahkan.

Jika sedang beruntung, kita bisa bertemu aneka mamalia, bekantan (Nasalis larvatus), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), lutung (Presbytis cristata).

Di kawasan ini juga hidup sejumlah burung, seperti betet (Psittacula alexandri), elang bondol (Haliadus indus), raja udang (Halcyon chloris), elang laut (Inchthyophaga inchtyootus), burung kipas (Rhipidura javanica), trucukan (Pycnonotus goiavier), dan pekaka emas atau raja udang paruh bangau (Pelargopsis capensis).

Menurut Huzaimi, hanya dibutuhkan sekitar satu jam naik klotok dengan tarif sekitar Rp 400 ribu dari dermaga klotok pasar terapung Siring Tendean untuk menuju lokasi.

Dalam perjalanan pun wisatawan masih bisa menyaksikan aneka budaya sungai masyarakat Banjarmasin, seperti warung terapung, rumah terapung, serta keramba-keramba ikan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya