Liputan6.com, Jakarta - Masjid Sultan Suriansyah adalah masjid tertua di Kalimantan Selatan, bahkan di seluruh Pulau Kalimantan. Dibangun antara tahun 1525 hingga 1550 M, masjid ini menjadi saksi bisu penyebaran Islam di wilayah ini.
Mengutip dari laman Dunia Masjid, Selasa, 18 Maret 2025, masjid ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah, raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Keberadaannya tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol sejarah yang penting bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga
Masjid Sultan Suriansyah tetap aktif digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan. Pengajian rutin dan belajar mengaji untuk anak-anak menjadi beberapa aktivitas yang dilakukan di masjid ini. Hal ini menunjukkan peran penting masjid dalam kehidupan masyarakat sekitar, menjadikannya tempat yang hidup dan ramai, terutama di sore hari.
Advertisement
Masih banyak hal mengenai Masjid Sultan Suriansyah di Kalimantan Selatan selain lokasi maupun tahun berdirinya. Berikut enam fakta menarik Masjid Sultan Suriansyah yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Masjid Tertua di Kalimantan Selatan
Masjid Sultan Suriansyah terletak di Jalan Alalak Utara RT 5, Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Mengutip dari laman resmi Banjarmasin Kota, masjid ini menandai masuknya agama Islam di Kalimantan Selatan dengan peninggalan Kerajaan Banjar oleh Sultan Suriansyah yaitu Masjid Sultan Suriansyah. Masjid ini juga telah dinobatkan sebagai masjid tertua di Kalimantan Selatan.
Â
Â
2. Lokasi Strategis dan Aksesibilitas
Letak Masjid Sultan Suriansyah yang berada di tepi Sungai Kuin membuatnya mudah diakses baik melalui jalur darat maupun sungai. Keberadaan dermaga di seberang masjid semakin memudahkan pengunjung untuk datang.
Kedekatannya dengan makam Sultan Suriansyah menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata religi yang menarik. Jaraknya hanya sekitar 500 meter, sehingga banyak wisatawan yang berziarah ke makam setelah mengunjungi masjid.
3. Arsitektur Masjid yang UnikÂ
Arsitektur Masjid Sultan Suriansyah sangat menarik perhatian. Memadukan gaya arsitektur tradisional Banjar dengan pengaruh dari Masjid Agung Demak, masjid ini memiliki ciri khas atap tumpang yang berlapis, mirip dengan atap tumpang tiga di Demak. Hal ini menunjukkan bagaimana budaya lokal dan pengaruh luar dapat bersatu dalam satu bangunan yang megah.
Di muka mimbar masjid juga dihiasi kaligrafi huruf Arab bertuliskan kalimat thayyibah "laa ilaha illallah, Muhamaddur Rasulullah." Selain itu, di bagian kanan terdapat tanggal yang berkaitan dengan pembangunan Masjid Sultan Suriansyah, pada Selasa 27 bulan Rajab 1296 H.
Advertisement
4. Bangunan dari Kayu Ulin
Disebutkan bahwa masjid ini terbuat dari kayu ulin, yang dikenal kuat dan tahan lama. Meskipun telah mengalami beberapa kali renovasi, penggunaan kayu ulin tetap dipertahankan.
Hal ini menjadikan Masjid Sultan Suriansyah unik, karena banyak masjid lain di Banjarmasin telah beralih menggunakan bahan bangunan modern seperti semen. Jika melihat dalam interior masjidnya pun ukiran kayunya tampak sangat dipelihara dengan baik. Cat yang melapisi kayunya terlihat diperbarui.Â
5. Masih Terdapat Peninggalan Sejarah di Masjid
Masjid Sultan Suriansyah menyimpan berbagai peninggalan bersejarah yang masih dapat disaksikan hingga kini. Salah satunya adalah 'sungkul', sejenis tongkat berukir yang kini disimpan di Museum Lambung Mangkurat.
Inskripsi pada Lawang Agung, pintu utama masjid, juga memberikan informasi berharga tentang sejarah masjid dan kerajaan Banjar. Selain itu, mimbar masjid yang terbuat dari kayu ulin dengan ukiran indah juga menjadi bagian dari sejarah yang tak ternilai.
Â
6. Integrasi Teknologi Modern
Walaupun memiliki nilai sejarah yang tinggi, Masjid Sultan Suriansyah tidak ketinggalan zaman. Penggunaan teknologi modern seperti layar LED dan CCTV telah diintegrasikan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan jamaah yang sangat bangga dengan keberadaan masjid ini sebagai tempat ibadah yang penuh sejarah.
Hal ini menunjukkan bahwa masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat yang mendukung kemajuan teknologi. Secara keseluruhan, Masjid Sultan Suriansyah adalah lebih dari sekadar bangunan tua. Ia adalah simbol sejarah, budaya, dan spiritualitas masyarakat Banjar.
Kendatipun sudah berusia ratusan tahun, keberadaan masjid ini semakin penting, sebab aktivitasnya tidak kalah dengan aktivitas masjid lain yang ada di Kalimantan Selatan. Bahkan, dengan usianya yang hampir 500 tahun, keberadaan Masjid Sultan Suriansyah bagi para wisatawan, khususnya wisata ziarah, adalah salah satu obyek wisata yang harus dikunjungi untuk wisata religi di Kalimantan.
Advertisement
