Pesona Pegunungan Meratus di Kalimantan, Pertemuan Lempeng yang Kaya Keanekaragaman Hayati

Bukan sekadar pemandangan perbukitan, di sini juga terdapat pusat pertemuan lempeng-lempeng aneka bentuk. Konon, lempeng-lempeng tersebut sudah berusia lebih dari 180 juta tahun.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 17 Feb 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 06:00 WIB
Geopark Meratus di Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Geopark Meratus di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.  foto: Instagram @meratusgeopark... Selengkapnya

Liputan6.com, Banjarmasin - Pegunungan Meratus adalah kawasan pegunungan di tenggara Pulau Kalimantan. Kawasan ini juga membelah wilayah Kalimantan Selatan menjadi dua bagian.

Bukan sekadar pemandangan perbukitan, di sini juga terdapat pusat pertemuan lempeng-lempeng aneka bentuk. Konon, lempeng-lempeng tersebut sudah berusia lebih dari 180 juta tahun.

Mengutip dari indonesia.go.id, kepopuleran Pegunungan Meratus selevel dengan Pegunungan Schwaner, Pegunungan Muller, dan Pegunungan Iban. Keempat pegunungan tersebut adalah titik-titik tertinggi di Kalimantan.

Pegunungan Meratus membelah Kalimantan Selatan menjadi dua bagian. Pegunungan ini membentang sepanjang sekitar 600 kilometer persegi dari arah barat daya-timur laut, kemudian belok ke utara hingga perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Pegunungan ini melewati delapan kabupaten di Kalimantan Selatan, yakni Hulu Sungai Tengah, Balangan, Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Banjar, dan Tapin. Di Kalimantan Timur, pegunungan ini mencakup wilayah Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, dan Kutai Barat. Adapun sebagian kecilnya mencakup Barito Utara dan Barito Timur di Kalimantan Tengah.

Rangkaian Pegunungan Meratus memiliki titik tertinggi di Gunung Halau-Halau, yakni setinggi 1.901 mdpl. Pegunungan Meratus sebenarnya adalah pegunungan berupa hamparan ofiolit tertua di Indonesia yang terdiri dari susunan batuan ultramafik, malihan, melange, dan terobosan.

Konon, pegunungan ini telah terbentuk sejak era Paleogen yang diperkirakan berumur Yura, sekitar 150-200 juta tahun lalu. Situs taman bumi (geopark) nasional ini terbilang cukup unik karena bentuknya yang jarang ditemukan di negara manapun.

Pegunungan Meratus dan Kalimantan Selatan merupakan wilayah pertemuan lempeng-lempeng. Ada bagian yang mencuat ke atas, ke bawah, bahkan tergencet hingga menjadi pegunungan tinggi.

Kondisi tersebut membuat Pegunungan Meratus memiliki potensi wisata yang kaya, mulai dari air terjun, mata air panas, hingga gua. Wilayah ini pun memiliki keanekaragaman hayati bagi sejumlah flora jenis pohon batang besar, seperti meranti, kanari, nyatoh, durian, agathis, dan medang. Lebih dalam lagi, Pegunungan Meratus memiliki dua anggrek hutan yang dilindungi, yaitu anggrek tebu dan anggrek sendok.

Tak ketinggalan, Pegunungan Meratus juga menjadi rumah bagi fauna ada satwa endemik Pulau Kalimantan, yaitu bekantan, burung enggang, kera abu-abu, beruang madu, kijang pelaihari, rusa sambar, dan owa. Belum lama ini, juga ditemukan dua spesies burung di Meratus, yakni sikatan kadayang dan kacamata meratus.

Saat ini, status konservasi untuk kelestarian burung di Pegunungan Meratus berpotensi terancam akibat perubahan dan kerusakan habitat. Selain itu, perburuan burung juga menjadi ancaman bagi satwa di kawasan ini.

Penulis: Resla

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya