Orang-Orang Timur Tengah Berdatangan ke Lombok

Wisata halal Lombok mulai menggeliat, pemerintah setempat incar Malaysia dan Singapura.

oleh Hans Bahanan diperbarui 20 Sep 2016, 23:15 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2016, 23:15 WIB
5 Hal Tentang Lombok Sebagai Wisata Halal Terbaik
Destinasi wisata Lombok memang menjadi salah satu tujuan traveller dunia saat ini.

Liputan6.com, Jakarta Kunjungan wisatawan dari Timur Tengah ke Nusa Tenggara Barat mulai meningkat. Tren ini seiring terpilihnya Pulau Lombok sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia pada 2015.

"Dari data yang kita peroleh, okupansi hotel yang ada di seluruh Pulau Lombok 10-15 persen terisi oleh wisatawan asal Timur Tengah," kata Faozal di Mataram, Selasa (20/9/2016), dilansir Antara.

Ia menyebutkan secara keseluruhan saat ini jumlah wisatawan yang berkunjung ke NTB sudah mencapai 1,5 juta orang. Bahkan, memasuki triwulan ke III 2016 pertumbuhan pariwisata NTB terus menguat.

Terlebih lagi, kata dia, saat ini pihaknya tengah serius menggarap pasar-pasar yang ada di Malaysia dan Singapura. Kedua negara itu merupakan pintu masuk kedatangan wisatawan mancanegara khususnya dari Timur Tengah.

"Kenapa Malaysia ingin terus kita dorong, karena mereka merupakan pemain besar di 'middle east'. Kita harap melalui Malaysia mereka masuk ke NTB. Begitu juga dengan Singapura yang telah memiliki penerbangan langsung ke Lombok, sehingga konektivitas maskapai penerbangan bisa tetap terjalin," jelasnya.

NTB sendiri, kata Faozal, menargetkan kunjungan wisatawan asal Timur Tengah mencapai 20-30 persen dari total kunjungan 3 juta wisatawan yang ditargetkan di tahun 2016. Untuk merealisasikan target tersebut, sejumlah strategi telah diterapkan, di antaranya ketersediaan makanan dan minuman halal, fasilitas untuk bersuci dan beribadah, termasuk dalam aspek pelayanan yang dibutuhkan wisatawan muslim.

Faozal mengatakan pemerintah daerah bersama MUI terus mendorong seluruh hotel dan restoran yang ada di NTB bisa memperoleh sertifikasi halal. Termasuk, dalam memperoleh sertifikat higienis dari Dinas Kesehatan untuk makanan dan minuman.

"Dari 72 hotel dan restoran yang sudah kita audit, 24 sudah memperoleh sertifikat higienis dari Dinas Kesehatan, sementara yang sedang dalam proses ada 18. Sisanya kita harapkan bisa selesai tahun ini," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya