Liputan6.com, Yogyakarta - Waluyo, warga Suryoputran PB 3/43, Penembahan, Kraton, Yogyakarta, yang dikabarkan meninggal tetapi datang kembali ke rumah sudah menjalani tes DNA pada 24 Agustus 2016 lalu.
Kapolres Gunungkidul AKBP Nugrah Trihadi mengungkapkan pihaknya mengirim sampel DNA milik Waluyo dan anaknya Anti Kristanti ke Laboratorium Forensik Mabes Polri setelah pengambilan sampel. Hasilnya, DNA Waluyo identik dengan pihak keluarga sesuai surat keterangan ahli nomor R/16110/IX/2016/Lab.
"Hasil Labfor Mabes Polri antara Waluyo dan anaknya atas nama Anti Kristanti identik, dan sudah dipastikan yang di rumah itu atau yang sekarang hidup adalah Waluyo asli," kata Nugrah di Mapolres Gunungkidul, Selasa (20/9/2016).
Polisi akan segera menghubungi pihak keluarga untuk menyerahkan hasil tersebut. "Nanti, nanti akan kita hubungi pihak keluarga," kata Nugrah.
Baca Juga
Nugrah mengatakan dengan hasil itu, jasad MR X yang awalnya diduga Waluyo masih belum teridentifikasi. Ia meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya dapat menghubunginya.
"Bagi masyarakat yang kehilangan anggota keluarga sejak 1 Mei 2015 dengan usia sekitar 50 tahun, bisa menghubungi unit lantas Polres Gunungkidul," ucap dia.
Sebelumnya, warga Suryoputran PB 3 /43 Panembahan, Kraton, Yogyakarta digegerkan dengan kehadiran Waluyo yang sudah dikuburkan oleh keluarganya pada 2 Agustus 2016 lalu. Keluarga Waluyo mendapat informasi jika ada warga yang mirip dengan Waluyo jadi korban kecelakaan.
Keluarga kemudian merawat dan menunggui korban tersebut hingga meninggal dunia. Jasad yang dikira Waluyo itu akhirnya dimandikan dan dikuburkan di Canden, Jetis, Bantul, hingga akhirnya Waluyo yang asli pulang setelah menggelandang di Semarang.
Advertisement