Liputan6.com, Mataram - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, menata sejumlah situs makam yang dikeramatkan sebagai salah satu upaya mendukung wisata halal di Nusa Tenggara Barat.
"Setelah kita menata makam keramat Loang Baloq dan Makam Bintaro, tahun 2017 kita akan menata situs religi Makam Dende Seleh yang juga berada di Kecamatan Ampenan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram Abdul Latif Nadjib di Mataram, Senin, 19 September 2016, seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan Makam Dende Seleh ini merupakan salah satu wisata religi di Kota Mataram yang membutuhkan penataan agar dapat menjadi objek wisata religi yang layak dikunjungi baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Advertisement
Penataan yang akan dilakukannya antara lain di areal makam, tempat ziarah, dan fasilitas umum. Selain itu akan ditempatkan satu petugas yang akan menjaga makam sekaligus sebagai pemandu wisata makam.
Baca Juga
"Penataan makam Dende Seleh ini sebagai upaya penguatan sejarah, sehingga bisa menjadi ajang edukasi bagi masyarakat di daerah ini," kata Abdul Latif.
Dia menjelaskan Dende Seleh adalah salah satu perempuan dari suku Sasak yang berani melakukan perlawanan kepada bangsa penjajah. Nama "Dende" sendiri berarti anak mas atau anak kesayangan, sedangkan "Seleh" sendiri berarti solah atau solehah.
"Dende Seleh ini memiliki perilaku yang baik dan merupakan sosok perempuan solehah," kata dia.
Kala itu Dende Seleh ini seringkali dipinang menjadi selir para penjajah. Namun dia berani menolak karena hanya ingin dijadikan istri yang sah.
"Semangat juang seorang perempuan Sasak inilah yang dibanggakan oleh warga di Pulau Lombok sehingga mereka datang berziarah untuk mengambil pelajaran dari perjuangan yang telah dilakukannya," katanya.