Tarian Sinden Hebohkan Penutupan Bulan Budaya Lombok Sumbawa

Kreasi tarian Dingklak Sinden Yogyakarta terbilang cukup unik dan lucu.

oleh Hans Bahanan diperbarui 17 Sep 2016, 11:02 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2016, 11:02 WIB
Tarian Dingklak Sinden
Tarian Dingklak Sinden Yogyakarta saat penutupan Bulan Budaya Lombok Sumbawa, NTB. (Liputan6.com/Hans Bahanan)

Liputan6.com, Lombok Barat - Malam penutupan ajang tahunan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu Bulan Budaya Lombok Sumbawa (BBLS) yang berlangsung di Pantai Senggigi, Lombok Barat, dihebohkan penampilan para penari kreatif dari Kota Yogyakarta.

Para penari yang didominasi ibu-ibu yang berasal dari Institut Kesenian Indonesia (ISI) ini sukses mengundang gelak tawa para tamu undangan yang hadir pada acara tersebut. Sebab, kreasi tarian mereka yang terbilang cukup unik dan lucu.

Mereka membawakan tari Dingklak Sinden yang mengisahkan kehidupan sinden (penyanyi perempuan ala Jawa) yang penuh dengan lika-liku kehidupan dan juga persaingan.

Beberapa kali para tamu undangan yang menyaksikan tarian tersebut tertawa lantaran aksi mereka yang unik. Apalagi saat dua ibu penari dengan pakaian Jawa dan rambut konde menari dengan gaya kayang dan jungkir balik bak seorang atlet silat.

Tarian Dingklak Sinden

Sesi tarian kayang dan jungkir balik tersebut menghebohkan suasana malam. Spontan, para tamu undangan bertepuk tangan dan kaget melihat aksi mereka serta terkesan tidak percaya dengan usia yang mencapai 50 tahun, namun beraksi seperti anak muda.

Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin mengaku kagum dengan penampilan ibu-ibu ISI ini. Ia mengapresiasikan gaya dan tarian kontemporer yang mereka bawakan. Kendati berusia tua, mereka masih bisa berkreasi secara energik.

"Bayangkan saja di usia 50 tahun masih bisa jungkir balik itu perlu diberikan apresiasi. Jarang-jarang ada orang seperti mereka semangat mereka mengalahkan anak muda," ucap Amin sembari tertawa disambut tepukan tangan penonton di Pantai Senggigi, Lombok Barat, NTB, Jumat malam, 16 September 2016.

Tarian Dingklak Sinden Yogyakarta saat penutupan Bulan Budaya Lombok Sumbawa, NTB. (Liputan6.com/Hans Bahanan)

Para turis asing juga tampak terpukau melihat gerakan tarian yang dibawa oleh tujuh perempuan paruh baya ini. Meski tak mengerti dengan bahasa yang diucapkan, para wisatawan mancanegara tampak antusias dan ikut tertawa kala melihat aksi unik para penari ini.

"Sangat lucu, saya tidak pernah melihat ini sebelumnya. Meski tak mengerti bahasanya, namun tariannya lucu dan beberapa kali saya tertawa," ujar Joy wanita asal Belanda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya