Liputan6.com, Yogyakarta - Asal mula batik sampai saat ini belum dapat dipastikan. Walaupun begitu, batik dipercaya sebagai salah satu warisan Nusantara. Usaha menjaganya dari generasi ke generasi, salah satunya melalui peringatan Hari Batik yang jatuh setiap 2 Oktober.
Penetapan tanggal peringatan itu baru muncul seiring dengan penetapan dari UNESCO yang memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia.
"Tidak pernah ada yang tahu kapan batik pertama kali muncul," ujar I Ketut Sunarya, Ketua Program Studi Seni Kriya Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta kepada Liputan6.com, Selasa (27/9/2016).
Baca Juga
Menurut dia, waktu yang menjadi rujukan penggunaan batik digunakan di Nusantara adalah arca Dewi Laksmi yang berada di Candi Prambanan. Patung representasi istri Dewa Siwa itu memakai pahatan kain motif kawung.
Artinya, batik sudah digunakan oleh anggota Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan pada abad ke-7.
Menurut dia, sulitnya melacak lahirnya batik karena motifnya diterapkan pada kain. Sementara, usia kain tidak bisa bertahan lama karena cenderung cepat koyak ditelan zaman.
"Jadi, cuma bisa dikira-kira dari motif yang terpahat di arca Prambanan," ucap dia.
Ketut menambahkan dalam pelestarian lebih lanjut, batik sering dikaitkan dengan keraton karena kain motif batik digunakan oleh raja dan para bangsawan. Hal itu menjadi latar belakang munculnya seni kriya yang berarti pembuatan alat atau perlengkapan untuk kegiatan kebudayaan keraton.