Liputan6.com, Cilacap – Minyak dari Depot Pertamina Kawasan Dermaga Sleko tumpah ke perairan. Minyak itu menyebar melalui Sungai Donan yang terhubung dengan Laguna Segara Anakan. Jika tak segera ditangani, minyak akan sampai ke perairan lepas.
"Sebenarnya kami sudah melihat tumpahan minyak sejak Senin lalu, tapi sampai hari ini belum semua dibersihkan," kata Kustoro, nelayan Cilacap, Rabu (28/9/2016).
Saat ini, petugas Pertamina masih berusaha melokalisasi tumpahan minyak agar tak cepat menyebar. Ia menyebutkan, radius tumpahan minyak siang ini sudah mencapai perairan Jati, Sapuregel, Kecamatan Kampunglaut.
Hal ini disebabkan terjadinya laut pasang yang membawa tumpahan minyak ke arah hulu kawasan Segara Anakan.
Kustoro mengaku tidak mengetahui penyebab minyak tumpah. Hanya saja, menurut dia, minyak tumpah menjadi masalah klasik yang selalu dihadapi nelayan.
Baca Juga
"Saat ini kami kesulitan mencari ikan," kata dia.
Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, Teuku Iskandar mengatakan HNSI Cilacap berencana bertemu dengan Pertamina Cilacap. "Ini merupakan kejadian kali sekian yang terjadi," kata Iskandar.
Menurut dia, tumpahan minyak selama ini terjadi biasanya akan membunuh terumbu karang. Akibatnya, jumlah ikan menurun dan berdampak pada hasil tangkapan nelayan.
Ia mengatakan, saat ini belum mendapatkan keterangan resmi terkait luasan tumpahan minyak di perairan. "Kami belum menghitung berapa kerugian nelayan akibat kejadian ini," ujar dia.
Menurut dia, meskipun minyak di permukaan sudah disemprot cairan pengurai, endapannya akan turun ke dasar laut. "Nanti yang kena itu kan biota yang ada di dasar," kata dia.
Advertisement
Volume Tumpahan Minyak
Ketua HNSI Cilacap, Sarjono mengemukakan dari keterangan awal yang diperolehnya, jenis minyak yang tumpah adalah solar untuk industri. Namun, ia mengaku belum mengetahui penyebab tumpahnya solar tersebut.
"Nelayan ikut membantu membersihkan tumpahan minyak ini," kata dia.
Nelayan ikut membantu mengambil minyak di perairan Donan Selatan, Donan Utara, Kutawaru dan Tambakreja. Ia menambahkan, pengerahan nelayan dilakukan agar paparan minyak tak semakin meluas.
Dengan begitu, pencemaran bisa diminimalisasi sehingga tidak menganggu biota laut. Namun, ia tetap khawatir tumpahan minyak ini akan menyebabkan terganggunya ekosistem laut.
Juru Bicara Pertamina Unit Refinery IV Cilacap, Suyanto membenarkan terjadi tumpahan minyak di salah satu pelabuhan Pertamina. Namun, ia mengaku belum mengetahui penyebab tumpahnya minyak tersebut.
"Kami masih menghitung berapa volume minyak yang tumpah," kata Suyanto.
Ia mengatakan, Pertamina sudah melokalisasi kawasan terdampak tumpahan minyak. Selama ini, kata dia, Pertamina selalu bertanggung jawab terhadap kasus tumpahnya minyak.
Advertisement