1 Orang Ditangkap, Dalang Pembunuh Mahasiswa Kupang Masih Buron

Terkait adanya bentrokan antar-mahasiswa, Kapolres Kupang Kota mengimbau warga membantu menciptakan kondisi yang aman dan tenteram.

oleh Ola Keda diperbarui 07 Okt 2016, 22:01 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 22:01 WIB
Bentrokan Mahasiswa
Bentrokan antar-mahasiswa terjadi saat perayaan wisuda digelar di sebuah rumah kos, Kelurahan Lasiana, Kupang, NTT. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Aparat Polres Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), bergerak cepat memburu para pelaku pembunuhan mahasiswa asal Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Xaverianus Lawan Geroda alias Heri Lamawuran. Tak sia-sia, polisi menangkap satu mahasiswa bernama Yoda yang diduga terlibat bentrokan antar-mahasiswa saat perayaan wisuda digelar sebuah rumah kos di Kelurahan Lasiana, Kupang, Jumat dini hari tadi.

"Dari keterangan saksi, terungkap kalau Yoda ikut dalam aksi penyerangan, sehingga anggota kami bergerak ke tempat kosnya dan berhasil menahannya," ucap Kapolres Kupang Kota AKBP Johannes Bangun kepada Liputan6.com saat ditemui di ruangan kerjanya, Jumat (7/10/2016).

Kapolres mengatakan, dari pemeriksaan Yoda terungkap nama pelaku utama dalam aksi pembunuhan itu. Namun, saat ini, polisi masih memburu dalang pembunuhan mahasiswa asal Flores Timur tersebut.

"Nama pelaku utamanya sudah dikantongi. Mudah-mudahan malam ini bisa ditangkap," ujar Kapolres Kupang Kota.

Terkait adanya bentrokan antar-mahasiswa yang menelan korban jiwa, ia pun mengimbau warga agar membantu polisi menciptakan kondisi yang aman dan tenteram.

Keluarga Korban Temui Kapolres

Sebelumnya, keluarga besar Adonara Kupang menemui Kapolres Kupang Kota. Mereka meminta Kapolres dan jajarannya segera menangkap pelaku pembunuhan mahasiswa asal Adonara tersebut.

"Kami minta Kapolres segera menangkap pelaku dalam waktu 1 x 24 jam ini. Karena kita takut ada aksi balasan, kasus ini sangat sensitif bisa melibatkan suku, sehingga polisi harus bergerak cepat," ucap John Kotan selaku perwakilan dari keluarga korban kepada Liputan6.com, Jumat ini.

Salah satu mahasiswa sedang diperiksa sebagai saksi tewasnya mahasiswa Kupang saat sedang merayakan wisuda temannya. (Liputan6.com/Ola Keda)

Dia mengatakan, aksi ini tidak mengatasnamakan suku mana pun, tetapi merupakan masalah pribadi yang bersangkutan. Kotan pun mengimbau agar kedua belah pihak tidak terprovokasi dengan isu-isu yang memecah belah kebersamaan.

Masalah Pribadi

"Ini bukan masalah antar-suku tetapi masalah pribadi antara mereka. Saya harap semua mahasiswa entah dari Adonara atau Alor tidak boleh mendengar pengaruh dari luar," Kotan menegaskan.

Sementara perwakilan keluarga Alor, Mohamad Ansor saat ditemui di Mapolres Kupang Kota, mengaku sudah berkoordinasi dengan keluarga asal Adonara guna mencari langkah perdamaian. Dia juga meminta seluruh mahasiswa asal Adonara atau Alor agar tidak terprovokasi.

"Mari kita jadi penengah dalam kasus ini agar tidak boleh ada yang terprovokasi," Ansor mengimbau.

Atas permintaan itu, Kapolres Kupang Kota AKBP Johanes Bangun sudah mengerakkan seluruh personelnya mengamankan tempat kejadian perkara atau TKP dan memburu salah satu mahasiswa yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya