Alasan Pasien Bunuh Diri di Ruang Perawatan RSUD Kupang Terungkap

Pasien tersebut bunuh diri menggunakan pisau yang dibawa istrinya dari rumah untuk mengupas buah.

oleh Ola Keda diperbarui 23 Sep 2016, 17:37 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2016, 17:37 WIB
Ilustrasi Pembunuhan
ilustrasi jenazah.

Liputan6.com, Liputan6.com, Kupang - Muhamad Husein (33), pasien yang bunuh diri di ruang perawatan RSUD Kupang pada Senin, 19 September 2016 lalu diduga depresi setelah mengetahui dirinya mengidap HIV. Korban divonis positif virus mematikan itu setelah diperiksa dokter di klinik VCT.

Hasil identifikasi awal pada tubuh korban ditemukan luka sayatan pergelangan tangan kiri, tujuh luka tusukan pada bagian perut, dan satu luka tusukan di leher bagian kanan dengan pisau masih tertancap di leher.

Istri korban, FSD kepada Liputan6.com mengatakan,korban masuk di RSUD sejak Rabu, 14 September 2016, dengan keluhan sakit Lupus. Ia mengalami muntah-muntah dan susah makan.

Setelah melakukan check up, dokter menyarankan korban untuk diperiksa di klinik VCT dan hasilnya positif HIV.

"Dia sendiri sudah tahu bahwa dia positif HIV dan sempat meminta maaf ke saya," kata FSD.

Setelah suaminya diperiksa, FSD meninggalkan suaminya seorang diri di ruang perawatan karena disarankan untuk ikut memeriksakan diri di ruang VCT. Karena belum ada dokter di ruang pemeriksaan, ia kembali menemui suaminya.

Namun saat kembali, ia mendapati sang suami sudah tewas dengan pisau tertancap di lehernya. Pisau itu awalnya dibawa dari rumah untuk mengupas buah.

Kasus bunuh diri tersebut kini ditangani Sat Reskrim Polres Kupang Kota dan saat ini masih menunggu hasil visum dokter RS Bhayangkara Kupang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya