Liputan6.com, Makassar - Aksi unjuk rasa damai 4 November 2016 akan berlangsung di Jakarta usai pelaksanaan salat Jumat pada siang nanti. Namun, demonstrasi tak hanya terkonsentrasi di Jakarta. Berbagai daerah juga melaksanakan aksi serupa di daerah masing-masing. Untuk itu, sejumlah aparat menyiapkan pengawalan spesial bagi para demonstran yang beraksi.
Salah satunya yang disiapkan Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel dalam menghadapi demonstran di Sulsel. Selain mengumpulkan para tokoh dari berbagai agama dan menurunkan pasukan dari berbagai satuan tanpa menggunakan senjata lengkap, aparat juga menyiapkan air kemasan untuk melepas dahaga setelah menyampaikan aspirasi.
"Sudah instruksi Kapolri jika besok pengawalan demo tak ada polisi yang dipersenjatai, tapi kami hadapi dengan damai, bahkan menyiapkan air dus (kemasan) bagi pendemo," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Frans Barung Mangera via telepon, Kamis (3/11/2016).
Frans mengungkapkan jumlah personel yang disiagakan sebanyak 2.232 personel. Sementara massa yang akan berunjuk rasa diperkirakan 2.000 orang yang terdiri atas berbagai elemen organisasi masyarakat.
"Semua personel disebar di beberapa titik yang diperkirakan ada kegiatan demo, di antaranya Masjid Al Markas, Masjid Raya, kantor DPRD Sulsel, DPRD Kota Makassar, fly over Makassar dan Monumen Mandala Makassar," tutur Frans.
‎Frans berharap unjuk rasa secara nasional yang digelar 4 November 2016 bisa berjalan damai tanpa ada bentrokan yang terjadi. "Yah, kita harapkan semua berjalan dengan damai tanpa ada gejolak," kata Frans.
Baca Juga
Polwan Jateng Kawal Ibu-Ibu
Status Siaga I juga diberlakukan kepolisian daerah (polda) menyambut rencana unjuk rasa terkait dugaan penistaan agama yang akan digelar di Jakarta hari ini. Status itu berlaku mulai Kamis, 3 November 2016 hingga Sabtu, 5 November 2016.
Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono menekankan agar jajarannya melakukan pendekatan persuasif saat menangani unjuk rasa di lapangan. Bahkan, polisi diperintahkan tidak membawa peluru tajam.
"Saya perintahkan semua personel untuk tidak membawa senpi yang berpeluru tajam," ujar dia dalam apel yang digelar di Halaman Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis, 3 November 2016.
Dalam pengamanan, tutur Kapolda, pelaksanaan di lapangan mengedepankan peralatan pengendalian massa seperti gas air mata dan water cannon. "Di lapangan, anggota akan diperiksa komandannya masing-masing yang didampingi Propam," ujar Kapolda.
Kapolda menambahkan, perhatian ekstra dilakukan di beberapa wilayah yang sudah memberitahukan terkait aksi di daerah seperti Kota Semarang, Kota Solo, Pekalongan, Karanganyar dan Pati. Untuk penanganan unjuk rasa di wilayah Jawa Tengah, kepolisian menerjunkan 2/3 kekuatan.
“Khusus unjuk rasa di Solo, kita siapkan satu satuan setingkat kompi personel Polwan untuk melakukan pengawalan dan pengamanan. Seratus personel polisi wanita akan mengawal ibu majelis taklim yang rencananya akan turun ke jalan pada Jumat besok," kata Kapolda.
Apel Siaga juga digelar di Mapolres Grobogan. Apel dilakukan lantaran di wilayah tersebut juga tersebar selebaran seruan nasional aksi bela Alquran dengan pengumpulan 1.000 tanda tangan di Simpanglima Purwodadi yang juga menajdi pusat Kabupaten Grobogan.
Kapolres Grobogan Agusman Gurning mengintruksikan, selama tiga hari ke depan anggotanya dilarang izin atau meninggalkan tugasnya tanpa terkecuali. "Anggota jangan sampai menjadi sumbu atau menjadi provokator dalam aksi," ucap Kapolres.
Doa Bersama di Yogya
Status siap siaga untuk mengamankan jalannya demonstrasi 4 November 2016 juga diterapkan Polda DIY. Untuk itu, mereka dan para tokoh agama menggelar doa bersama di halaman Polda DIY.
Kasubag Humas Polda DIY Sri Sumarsih mengatakan doa bersama itu untuk mewujudkan Yogya dan seluruh Indonesia yang aman tanpa ada kerusuhan. "Tadi pagi, doa damai Polda DIU untuk Indonesia, istigasah berdoa semoga kamtibmas Jogja dan sekitar aman nyaman. Tidak hanya 4 November, tapi semuanya dan selamanya," kata Sri di Mapolda DIY, Kamis, 3 November 2016.
Sumarsih mengatakan khusus di Jogja pengamanan dilakukan di semua sektor. Namun, pihaknya berusaha membuat nyaman warga dan wisatawan yang hadir di Kota Gudeg ini. Ia berharap tidak ada kejadian yang meresahkan warga, khususnya di Jakarta saat aksi demo digelar.
Hingga saat ini, belum diketahui ada jadwal aksi demo besar besaran di Yogyakarta. "Siaga I itu perintah dari pusat. Ya kita tidak di tempat tertentu jaganya, tapi kita tetap siaga saja," ujar Sumarsih.
Kawal Rombongan Pendemo
Perlakuan istimewa juga disiapkan jajaran Polda Jawa Barat. Kapolda Jawa Barat Irjen Bambang Waskito mengatakan pihaknya akan mengawal sepanjang jalur menuju Jakarta yang akan berunjuk rasa pada siang ini.‎ Jajaran Polda Jawa Barat akan meminimalisasi potensi gangguan keamanan jelang aksi.
"Untuk pengamanan ke Jakarta nanti, setiap bus yang berangkat ke Jakarta akan kita layani dan kita kawal sampai ke perbatasan, termasuk di sepanjang jalur menuju Jakarta ada petugas yang berjaga," ujar Bambang di Lapangan Gasibu usai pelaksanaan Apel Kebangsaan, Kamis, 3 November 2016.
"Kalau perlu sampai ke lokasi di mana beliau-beliau ini mau berunjuk rasa atau berkumpul di Jakarta," ucap dia melanjutkan.
Dia pun mengingatkan, pengunjuk rasa yang akan menyusul ‎ke Jakarta agar memberi tahu terlebih dahulu kepada pihak kepolisian. Sebanyak 1.500 personel gabungan dari Polda Jawa Barat, TNI, Satpol PP dan instansi lainnya disebar untuk mengamankan sepanjang jalur keberangkatan.
"‎Kita sudah berusaha untuk menghimbau yang mau berangkat ke sana (Jakarta) karena muaranya di sana. Kenapa di Jawa Barat mengirim sebanyak-banyaknya karena daerahnya berdekatan, jadi sebisa mungkin diminimalisir agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi," tutur dia.
"Warga Jabar itu kan bagus-bagus, balageur (pada baik), bisa menjaga ketertiban di kota orang lain. Kita juga sudah imbau mereka," kata Bambang menandaskan.
Penjagaan Rest Area Tol Cikampek
Sedikitnya seribu pasukan gabungan dari TNI dan Polri disiapkan untuk mengamankan rute demonstran menuju Jakarta, seperti Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan jalan arteri Jakarta-Cikampek via Karawang menjelang aksi unjuk rasa pada 4 November.
Itu dilakukan untuk mengantisipasi pergerakan massa yang akan masuk Jakarta melalui jalan bebas hambatan tersebut, mengingat jalur menuju Jakarta di wilayah Karawang merupakan jalur utama baik masa yang bergerak dari wilayah utara maupun selatan Jawa.
"Jumlah personel yang disiagakan 1.091 anggota dan kepolisian, TNI dan dibantu Brimob Polda Jabar," kata Kapolres Karawang AKBP Ari Herindra, usai gelar apel siaga di Mapolres Karawang.
Personel gabungan langsung diterjunkan dan menempati titik pengamanan seperti tempat peristirahatan, mulai rest area KM 62 hingga KM 42. "Anggota juga ditempatkan di sejumlah titik, termasuk terminal serta stasiun," ujar Ari.
Advertisement