Kisah Tolleng, Residivis Sadis Kota Kalong yang Kerap Ditembak

Tak bisa disinggung sedikit, Tolleng langsung melampiaskan dendamnya dengan sadis.

oleh Eka Hakim diperbarui 18 Des 2016, 13:33 WIB
Diterbitkan 18 Des 2016, 13:33 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Makassar - Empat kali keluar masuk penjara, Tolleng (35) yang merupakan residivis kasus pencurian motor yang terbilang sadis tak juga jera. Terakhir, dia bahkan memerkosa seorang siswi SMP di Kabupaten Soppeng yang berjuluk Kota Kalong.

Usai memerkosa itu, Tolleng kemudian kabur ke Kota Makassar hingga akhirnya berhasil ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Jumat, 16 Desember 2016.

Saat hendak ditangkap, ia tak mau menyerah begitu saja. Ia mencoba melawan untuk kabur dari kepungan tim gabungan yang terdiri dari Satuan Reskrim Polres Soppeng dan Tim Khusus Polda Sulsel.

Meski tembakan peringatan diletuskan, Tolleng tetap berusaha melawan dan kabur sehingga anggota berinisiatif melumpuhkannya dengan ditembak. Dua butir peluru akhirnya bersarang di kaki Tolleng.

Kepala Unit Resmob Polres Soppeng Aiptu Asdar mengatakan, Tolleng berhasil ditangkap bersama rekannya La Kumar (28) dalam persembunyiannya di sebuah rumah kontrakan di Jalan Dakwah, Kelurahan Mallimongan, Kecamatan Wajo, Makassar.

"Keduanya sudah lama buron. Di mana mereka tercatat sebagai spesialis curanmor dan terakhir dilaporkan dalam kasus pemerkosaan terhadap siswi di Kabupaten Soppeng, Sulsel, di mana korbannya inisial SR (14)," kata Asdar.

Korban SR, ujar dia, diperkosa usai sepeda motornya dirampas kedua pelaku di Kecamatan Marioriwawo pada 9 Desember 2016 lalu."Keduanya selain masuk dalam daftar DPO di Polres Pinrang Sulsel juga terbanyak di Polres Soppeng, Sulsel," ujar Asdar.

Menurut Asdar, Tolleng merupakan residivis kasus pencurian sepeda motor dan sudah empat kali keluar masuk penjara. Tak hanya itu, betisnya pun sudah sangat akrab dengan timah panas atau peluru.

"Kalau dilihat betis kakinya itu, ada tiga bekas lubang peluru dan terakhir ditambah satu lagi jadi jumlahnya sudah 4 lubang. Tapi dasar dia, tak pernah kapok," ujar Asdar.

Dalam beraksi di Kabupaten Soppeng, kata Asdar, Tolleng dan rekannya La Kumar mengaku sebagai penagih utang dari perusahaan pembiayaan yang menagih cicilan motor. Saat korban berhenti dan lengah, mereka langsung merampas sepeda motor mangsanya.

Terakhir, korbannya siswi SMP. Tak hanya mengambil motornya, siswi SMP itu juga langsung diseret ke sebuah kebun yang sepi kemudian diperkosa.

"Melihat korbannya anak kecil yang tidak berdaya dan kondisi sepi, kemudian mereka memperkosa korban," ujar Asdar.

Terpisah, rekan Tolleng, La Kumar membantah jika dirinya dikatakan masuk dalam jaringan pencuri motor. Ia mengaku hanya ikut dengan Tolleng saat diajak pergi ke Kabupaten Soppeng. Namun, pria berambut ikal itu mengaku ikut memerkosa SR setelah Tolleng melakukan terlebih dahulu.

"Saya tidak ikut mencuri, tapi hanya ikut memperkosa," kata dia, seusai menjalani operasi pengangkatan proyektil yang bersarang di betisnya di RS Bhayangkara Makassar.

Sementara, Tolleng di hadapan polisi mengakui telah memperkosa korban SR. "Saya dendam dengan orangtua korban yang pernah menghinaku beberapa hari sebelum beraksi," kata Tolleng.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya