Sniper hingga Pasukan Moge Jaga Perayaan Natal dan Tahun Baru

Mulai dari Kampung Jokowi hingga Riau semakin sibuk jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

oleh Dhimas Prasaja Fajar AbroriM SyukurAjang Nurdin diperbarui 22 Des 2016, 19:01 WIB
Diterbitkan 22 Des 2016, 19:01 WIB
Pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru
Gelar pasukan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru di Polda Riau, Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menyiagakan sniper atau penembak jitu untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru. Ikut pula diturunkan tim Penjinak Bom atau Jihandak dari Detesemen Gegana Brimob sebagai mengantisipasi aksi teror.

Menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, sniper bersifat standby. Mereka akan digunakan jika ada peningkatan eskalasi atau kontigensi yang mengarah kepada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang dapat mengacaukan perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Kita sifatnya waspada terhadap segala kemungkinan yang bisa saja terjadi," ucap mantan Kapolres Pelalawan ini, Kamis (22/12/2016), usai gelar pasukan Operasi Lilin Siak 2016 di halaman Kantor Gubernur Riau.

Hanya saja Guntur tak menyebut di mana saja sniper ini disiagakan. Menurut dia, penembak jitu bisa di mana saja diletakkan sesuai dengan tingkat kerawanan dan keramaian warga merayakan Natal dan Tahun Baru.

Adapun tim Jihandak disiagakan ketika personel yang terlibat dalam Operasi Lilin mensterilkan gereja. "Jihandak juga disiagakan saat perayaan Natal di tempat ibadah yang ada," sebut Guntur.

Di samping itu, menurut Guntur, Polda Riau mengimbau partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban dalam merayakan Natal dan pergantian tahun. Masyarakat diminta melaporkan adanya aktivitas sekelompok orang yang mencurigakan dan berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.

"Setiap laporan akan ditindaklanjuti, karena kita siaga. Semua personel diperintahkan keluar, baik mengamankan jalanan dan ruangan tempat berkumpulnya massa," kata Guntur.

Sementara, Kepala Biro Operasional Polda Riau Kombes Abdul Hafidh menyebutkan, ada 3.000 personel yang diturunkan mengamankan Natal. Tidak hanya tempat ibadah, petugas juga mengamankan pusat perbelanjaan, tempat hiburan, dan lokasi perayaan pergantian tahun.

"Selain itu, Polda Riau juga mendirikan pos pengamanan sebanyak 41 dan pos pelayanan sebanyak 24," kata dia.

Hafidh menyebut ada 1.247 gereja serta 63 tempat pergantian tahun baru yang dijaga petugas. Pengamanan ini tidak hanya melibatkan polisi. TNI dan stakeholder atau pemangku kepentingan lainnya juga ikut dilibatkan.

Gereja tersebut paling banyak di Kabupaten Bengkalis dengan jumlah 213 gereja, kemudian di Kabupaten Siak berjumlah 164 gereja, Kabupaten Kampar 163 gereja serta Pekanbaru berjumlah 155 gereja.

"Sementara perayaan Tahun Baru, ada 63 tempat yang nantinya digunakan masyarakat. Paling banyak berada di Kabupaten Kampar dengan jumlah 20 titik lokasi, Kabupaten Inhu 12 titik lokasi, dan Kota Pekanbaru sembilan titik," Kombes Abdul Hafidh memungkasi.

Pasukan Moge Dikerahkan

Pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru
Direktorat Lalu Lintas Polda Riau mengerahkan belasan moge untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/M Syukur)

Tak hanya ribuan personel dilibatkan dalam operasi bersandi Lilin Siak 2016. Polda Riau juga mengerahkan pasukan bermotor gede atau moge untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru. Belasan moge seperti Harley Davidson, Honda, dan Yamaha bertenaga ribuan cc itu dari Direktorat Lalu Lintas Polda Riau.

Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol Guritno Wibowo, total ada 54 unit kendaraan dikerahkan dalam Operasi Lilin, baik itu kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Ini operasi kemanusiaan untuk memberikan rasa aman kepada saudara kita yang merayakan Natal, begitu juga pergantian tahun," ucap alumnus Akademi Kepolisian tahun 1992 ini, Selasa, 20 Desember 2016.

Pada Selasa pagi, bertempat di lapangan Riau Safety Driving Center (RSDC) di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Guritno bersama jajarannya mengecek kesiapan sarana dan prasarana tersebut.

Guritno mengecek semua kelengkapan yang ada di motor gede dan kecil, apakah berfungsi semuanya dengan baik ataupun tidak. Dia juga melihat ban motor, mesin mobil dan peralatan komunikasi supaya juga memberi keamanan kepada petugas yang terlibat Operasi Lilin Siak 2016.

"Ada beberapa ditemukan masalah tadi, seperti ban yang sudah halus. Ini segera diperbaiki menjelang gelar pasukan pada 22 Desember nanti. Semuanya harus benar-benar ready untuk menjalankan operasi," kata Guritno.

Dia menyebutkan, dalam Operasi Lilin ada 160 personel lantas yang diterjunkan untuk seluruh Riau. Jumlah itu akan melebur kepada 3/4 kekuatan Polda Riau yang dikerahkan secara keseluruhan.

"Tidak hanya melibatkan polisi lalu lintas (polantas), tapi juga satuan fungsi lainnya. Nanti akan di tempat mengawal arus lalu lintas, pengamanan gereja untuk memberi rasa nyaman bagi saudara kita yang merayakan dan mengamankan pusat keramaian lainnya menyambut pergantian tahun," ujar Guritno.

Menurut Guritno, kendaraan besar dikerahkan untuk menggelar patroli jarak dekat dan jauh. Personel akan ditempatkan di titik-titik rawan kecelakaan lalu lintas dan jalur padat.

"Jalur Riau-Sumbar di Kabupaten Kampar menjadi prioritas. Di sana ada titik longsor, terakhir sudah dicek dan diprediksi aman. Hanya saja pihak-pihak terkait diminta menyediakan alat berat, jika sewaktu-waktu terjadi longsor," tutur Guritno.

Selain itu, kepolisian juga menyiapkan jalur alternatif jika sewaktu-waktu ada longsor di Kampar. Jalur di daerah ini diprediksi padat karena libur panjang biasanya digunakan warga Riau pergi ke Sumatera Barat.

Guritno menyebutkan pula, Operasi Lilin dilaksanakan selama 14 hari yang dimulai sejak 23 Desember 2016. Sebelum itu, rapat koordinasi lintas sektoral digelar pada 21 Desember lalu, kemudian dilanjutkan gelar pasukan pada 22 Desember di halaman Kantor Gubernur Riau.

"Apel akan dipimpin Gubernur Riau (Arsyadjuliandi Rachman), mudah-mudahan ada waktu. Kalau ada agenda lain, nanti dipimpin oleh Kapolda Riau (Irjen Pol Zulkarnain)," sebut Guritno.

Polri dan TNI Siap Amankan Surabaya

Pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru
Gelar pasukan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru di Polda Kepri. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Kesiagaan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru juga terlihat di Kota Surabaya. Ada 1.800 personel gabungan TNI dan Polri yang disiagakan di ibu kota Provinsi Jawa Timur tersebut.

"Rinciannya ada 1.200 personel dari kepolisian. Kemudian 600 dari TNI dan instansi-instansi Pemerintah Kota Surabaya seperti Satpol PP mereka para anggota TNI Polri," ucap Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Muhammad Iqbal, Rabu, 21 Desember 2016.

Aparat gabungan itu juga akan menjaga gereja serta objek vital. "Juga tentunya akan melakukan patroli dengan skala besar," Iqbal menambahkan.

Selain itu, menurut mantan Kapolres Sidoarjo tersebut, Polrestabes Surabaya akan membuat sejumlah skema pengamanan menjelang Natal hingga Tahun Baru nanti.

"Sistemnya terbuka dan tertutup itu tentunya sudah dimulai dari penjagaan di lokasi gereja, di ruas-ruas jalan, dan patroli dengan skala besar untuk melakukan tindakan preventif lalu setelah itu baru kamtibmas.

Sementara itu, Kasubag Humas Polretabes Surabaya Kompol Lily Djafa mengatakan, sejumlah pos lilin sudah dibangun sejak Rabu malam, 21 Desember 2016.

"Benar sejak malam ini sejumlah polsek di Surabaya sudah mulai membangun Pos Lilin Semeru, salah satunya di dekat gereja. Misalnya di wilayah Jalan Residen Sudirman  di bawah Polsek Tambaksari," ujar dia.

Menyoal antisipasi terhadap terorisme, Iqbal berharap embrio teroris diharapkan tidak ada di Surabaya.

"Terkait adanya kecurigaan teroris kami sudah memetakan juga. Artinya, pihak kepolisian terutama dari para kapolsek jajarannya juga kami imbau agar melakukan imbauan-imbauan di masyarakat mulai dari kambtibmas di lingkungan wilayah Surabaya," ujar Iqbal.

Masyarakat pun diimbau tetap waspada. "Terutama selalu waspada terhadap orang asing atau orang baru di lingkungan RT atau RW. Tentunya, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi munculnya aksi-aksi kejahatan bukan saja terorisme, yang bisa mengganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat," Kapolrestabes Surabaya itu memungkasi.

Ribuan Aparat Jaga Pusat Keramaian

Pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru
Gelar pasukan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru di Polda Kepri. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Polda Kepulauan Riau pun mengerahkan kekuatan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru. Terkait itu, Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian menggelar apel 8.000 personel pasukan bersama lintas satuan keamanan di Dataran Enku Putri, Kota Batam.

"Gelar Operasi Lilin Seligi Polda Kepri menurunkan 3.700 personel, 1.700 dari TNI, selebihnya unsur tim keamanan, Pemkot Batam, BP Batam, dan ormas," ujar Sam usai apel, Kamis (22/12/2016).

Menurut Kapolda Kepri, aparat keamanan juga mewaspadai potensi aksi teroris yang dapat terjadi di tempat ibadah dan pusat keramaian. "Operasi akan dilaksanakan selama 10 hari. Terhitung sejak 23 Desember 2016 hingga 1 Januari 2017, dengan melibatkan instansi terkait."

Para personel, imbuh Sam, akan disebar di seluruh wilayah di Kepri yang berpotensi rawan. Misalnya, pusat keramaian, tempat ibadah, pelabuhan, bandara, serta pertokoan.

Pengamanan di Kampung Jokowi

Pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru
Gelar pasukan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru di Stadion Manahan, Solo, Jateng. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Seperti di berbagai daerah, Polda Jawa Tengah pun siap menggelar pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru. Pengamanan bersandi Operasi Lilin dan Candi 2016 ini di antaranya mengantisipasi teror bom serta gangguan keamanan dan ketertiban. Untuk itu, Polda Jateng menerjunkan 9.875 personel. Solo yang merupakan kota kelahiran Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mendapat pengamanan ekstra.

Kapolda Jateng Irjen Pol Nur Ali menjelaskan, pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru di wilayah Jawa Tengah melibatkan 9.875 anggota Polri ditambah penguatan unsur TNI dan pemerintah. Pos pengamanan atau pospam juga didirikan di gereja dan objek wisata.

"Pospam dan pelayananan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru di wilayah Jawa Tengah ada 1.029," ujar dia usai memimpin gelar pasukan di Stadion Manahan, Solo, Kamis (22/12/2016).

Ia menegaskan ancaman yang diantisipasi dalam pengamanan kali ini adalah teror bom, baik di tempat ibadah dan pusat keramaian. Lantaran itulah, pihaknya akan secara ketat melakukan sterilisasi saat hendak digelar misa atau kebaktian Natal.

"Kita juga melarang ormas untuk melakukan sweeping. Kita juga mewaspadai gangguan keamanan ketertiban masyarakat," dia menambahkan.

Untuk Operasi Lilin Candi kali ini, Polda Jawa Tengah memberikan pengamanan ekstra untuk Solo. Alasannya dengan dinamika dan karakteristiknya memerlukan penguatan tambahan untuk pengamanan tempat ibadah dan objek-objek keramaian.

"Polda nanti akan memperkuat pengamanan di Solo baik untuk tempat ibadah maupun tempat keramaian. Dinamika kotanya untuk melakukan pergantian Tahun Baru lebih tinggi dibanding Semarang. Di sini juga menjadi tujuan wisata, sehingga kekuatan Brimob, Sabhara dan TNI akan mem-back-up Solo," Kapolda Jateng memungkasi penjelasan seputar pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya