Liputan6.com, Bengkulu - Seorang warga Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, bernama Susanto menderita luka berat akibat ledakan mercon saat memeriahkan malam pergantian tahun baru 1 Januari 2017.
Tetangga korban, Gia, mengatakan Susanto dilarikan ke rumah sakit di Kota Bengkulu untuk mendapatkan penanganan medis.
"Saya sudah menjenguknya ke rumah sakit dan tangannya harus dioperasi. Kabarnya jarinya harus diamputasi," kata Gia di Bengkulu, dilansir Antara, Senin (2/1/2017).
Susanto menderita luka berat berawal saat perayaan tahun baru dia bersama keluarga mengisi waktu dengan bermain mercon lontar ke udara. "Mas Susanto ini memegang tabung merconnya. Satu tabung itu isinya lima mercon, empat sudah terbang ke udara dan jadi bunga api. Ternyata satu meledak di tangannya," tutur Gia.
Baca Juga
Usai insiden mercon meledak, keluarga lalu membawa Susanto ke rumah sakit. Namun, biaya perawatan harus ditanggung keluarga korban sendiri karena BPJS Kesehatan menolak klaimnya.
"Ternyata perawatan rumah sakit tidak bisa ditanggung BPJS karena itu kesalahan disengaja. Jadi hanya karena mercon Rp 30 ribu, menghabiskan uang jutaan untuk mengobatinya. Ini menjadi pelajaran berarti bagi kami," ucap Gia.
Mercon, petasan, dan sejenisnya dilarang pihak kepolisian untuk diperjualbelikan maupun digunakan oleh masyarakat. Jika terjadi kecelakaan akibat memainkan mercon, hal tersebut termasuk kelalaian individu.