Awas, Ada Pesan Diduga Hoax Soal Antraks di Yogya

Pesan itu mengabarkan melalui broadcast message tentang bahaya antraks.

oleh Yanuar H diperbarui 21 Jan 2017, 15:05 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2017, 15:05 WIB
Virus Antraks. (Science Photo Library)
Virus Antraks. (Science Photo Library)

Liputan6.com, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sedang dihebohkan dengan kabar melalui broadcast message tentang bahaya antraks. Pesan berantai ini muncul karena sedang gencar-gencarnya berita penyakit mematikan ini di Kulonprogo dan satu orang meninggal akibat penyakit ini.

Namun Bony Soehakso Ketua event deklarasi Yojomase (Yogya Purworejo Magelang dan sekitarnya) Komunitas anti hoax dan masyarakat anti fitnah ini meminta masyarakat untuk mencermati pesan yang beredar itu. Menurutnya bisa jadi pesan yang beredar itu termasuk berita palsu atau hoax. Sebab berita hoax ini tidak hanya terkait politik tapi juga sosial ekonomi dan kesehatan seperti pesan antraks ini.

"Jadi akhirnya kita arus bisa saring sendiri BC itu," katanya Jumat (20/1/2017).

Bony mengatakan terkait surat yang beredar dengan Kop surat bertuliskan RSUP Sardjito menerangkan tentang pasien meninggal diduga karena Antraks masih diselidiki. Dalam surat itu menyatakan korban meninggal dengan hasil diagnosa laboratorium basillus anthracis positif. Namun menurutnya hasil laboratorium tersebut juga harus diteliti baik secara bahasa medis.

"Kalau orang awam kan tidak bisa baca ini ooo ini baru suspect. Kalo dia suspect hasil pemeriksaannya baru sebatas perkiraan. Jadi ya tinggal diliat tes lagi sampai diumumkan. Jadi dari suspect sampi bene bener diketahui pnderita antraks butuh proses kan," katanya.

Bony mengatakan masyarakat yang mendapat pesan ini harus hati hati dalam menyikapinya. Lebih baik masyarakat menunggu hasil investigasi dari dinas terkait seperti dinas Kesehatan dan dinas pertanian dan peternakan. Komunitas yang baru akan dilaunching 22 Januari 2017 ini meminta masyarakat lebih sabar dalam menyikapi informasi yang beredar. Termasuk soal antraks ini.

"Kita liat dari tiga kali dua empat jam ada rilis. Kita sabar saja. Jangan sampai disebarkan masyarakat jadi gelisah. Efeknya bisa mengakibtkan mengurangi pendapatan pedagang sapi dan lain lain kan," kata dia.

Bony memberikan tips khusus jika menerima BC atau berita yang belum jelas kebenarannya. Pertama pembaca harus benar benar melihat dengan cermat informasi yang tersebar. Setelah paham informasi yang ada ditahan untuk tidak juga menyebar infomasi tersebut.

"Pertama prinsip utama berbaik sangka. Caranya baca dulu atas sampai bawah setelah kita baca kita endapkan dahulu. Kita cari referensi berita terkait di situs terkait yang kredibel dan penjelasan ilmiah," ujar dia.

Bony mengaku jika pembaca yang baik adalah yang menahan diri untuk mencari informasi yang benar soal kabar mengenai antraks itu. Jika memang sudah yakin dengan informasi yang benar baru kemudian menyampaikan informasi itu dengan data yang valid. Sehingga informasi itu tidak membuat keraguan lagi.

"Setelah dikonfirmasi baru kita melakukan aksi, aksinya menyebarkan berita itu atau menahan diri. Kalau benar adanya tentu kita kasih intisari dari berita itu agar tidak salah persepsi. Kalau intisari benar pun masih bisa dipelintir. Apalagi salah," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya