Boneka dari Tepung Bekas Hasilkan Rp 10 Juta per Bulan

Menurut Nurul Al Ama (24), boneka clay yang lucu bisa dibuat dari sisa remahan roti dan tepung bekas.

oleh Nefri Inge diperbarui 30 Jan 2017, 07:03 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2017, 07:03 WIB
Boneka Clay
Boneka Clay

Liputan6.com, Palembang\ Boneka clay yang dibentuk dengan berbagai karakter animasi tentu sangat menggemaskan. Namun siapa sangka, boneka clay yang lucu ini bisa dibuat dari sisa remahan roti dan tepung bekas.

Kreasi boneka clay oleh Nurul Al Ama (24) ini cukup mengagumkan. Pasalnya, mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ini bisa memproduksi boneka clay dari bahan makanan yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.

Kecintaan Nurul terhadap boneka clay berbentuk mungil ini diawali pada 2008. Karena sering mengoleksi boneka clay dengan berbagai karakter, akhirnya Nurul tergerak untuk membuat boneka clay sendiri.

“Awalnya hanya iseng saja. Di rumah juga banyak sisa roti dan tepung bekas yang tidak terpakai. Jadi saya coba saja mencampur semuanya dan belajar membuat adonan, ternyata berhasil, ”ujarnya kepada Liputan6.com, Minggu (29/1/2017).

Bahan yang digunakan Nurul cukup sederhana, yaitu sisa remahan roti, tepung terigu bekas, lem kayu, dan pewarna tekstil maupun pewarna makanan.

Untuk membuat satu karakter boneka clay, Nurul hanya membutuhkan waktu 1-2 jam. Namun, untuk proses pengeringan membutuhkan waktu dua hari.

Kendati menggunakan bahan makanan, boneka clay produksinya dijamin awet dan tidak jamuran. Pasalnya, cat pernis digunakan untuk mengawetkan boneka tersebut.

Boneka clay produksinya sudah dipasarkan sejak 2013 lalu dan cukup banyak diminati. “Saya sering ke tempat produksi roti atau pasar, untuk mengumpulkan bahan-bahan boneka clay. Kalau tidak dapat, barulah beli roti dan tepung terigu baru,” ujarnya.

Dari modal yang sangat minim, Nurul bisa mengantongi omzet hingga Rp 10 juta per bulannya. Promosi yang dilakukan melalui media sosial (medsos) Instagram di akun @owklay cukup ampuh.

Para anak muda yang banyak menggandrungi boneka clay ini. Apalagi mereka bisa memesan berbagai jenis karakter animasi. Banyak juga yang memesan untuk suvenir pernikahan dan perhelatan tertentu.

Bisnis yang dibangunnya ini ternyata harus dilalui dengan proses yang panjang. Untuk bisa membentuk karakter boneka clay, Nurul menghabiskan waktu hingga tahun. Meski kini sudah ada beberapa karyawan yang membantu, untuk membentuk karakter tertentu, Nurul sendiri yang turun tangan.

Dia pun kini kesulitan menambah karyawan untuk membantunya memproduksi boneka clay dalam jumlah yang banyak. Karena tak banyak yang bisa membentuk karakter boneka clay seperti bentuk aslinya.

Harga yang dijual untuk satu unit boneka clay ciptaannya ini cukup terjangkau. Nurul mematok harga mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 20.000 per unit. Setiap bulan, Nurul bisa menjual boneka clay sebanyak 50-100 unit. Bahkan, boneka clay mungilnya ini sering dijadikan buah tangan hingga ke luar negeri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya