Larangan Foto Selfie Berpasangan Bukan Muhrim di Kampung Arab

Selfie sambil pacaran seringkali tak bisa dihindari jika sedang jalan-jalan berdua.

oleh Nefri Inge diperbarui 12 Feb 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2017, 13:30 WIB
Pelukis di Palembang menggambarkan suasana Kampung Arab Al-Munawar Palembang dikertas kanvas (Liputan6.com/Nefri Inge)
Pelukis di Palembang menggambarkan suasana Kampung Arab Al-Munawar Palembang dikertas kanvas (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Kampung Arab Al-Munawar sudah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sebagai kampung Islami dan destinasi wisata sejarah di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Untuk bisa masuk ke kawasan ini, ada larangan khusus yang tidak boleh dilanggar oleh para pengunjung, terutama bagi pasangan yang belum menikah.

Menurut Ketua Paguyuban Kampung Al-Munawar Kelurahan 13 Ulu Palembang Syarif,, mereka selalu menerapkan pendidikan agamis di lingkungannya. Hal itu juga berlaku bagi para pengunjung lainnya.

Beberapa larangan yang diterapkan yaitu dilarang menggunakan pakaian terbuka. Untuk pria, tidak diperbolehkan menggunakan celana pendek, sedangkan untuk wanita, dilarang menggunakan baju yang membuka aurat dan harus tertutup, walaupun tidak diwajibkan menggunakan kerudung atau jilbab.

Aturan lainnya yang tak biasa adalah larangan foto selfie berdua bagi pasangan yang belum menikah. Larangan tersebut guna untuk terus menjaga suasana religius di kampungnya. Terlebih masih banyak anak-anak yang tinggal di sana.

"Karena spot foto di sini banyak, jadi kami melarang foto selfie bagi yang bukan muhrim dan belum sah suami istri," kata dia kepada Liputan6.com, seusai Peresmian Kampung Arab Al-Munawar Sebagai Destinasi Wisata Heritage dan Religi Palembang, Sabtu, 11 Februari 2017.

Sebagai tujuan wisata sejarah, lanjut dia, Kampung Arab Al-Munawar Palembang terkenal dengan delapan bangunan tua yang berusia 350 tahun dan terjaga keasliannya.

Kampung Islami ini juga merupakan bukti sejarah sebagai salah satu lokasi berkembangnya penyebaran agama Islam secara pesat di Palembang. Lokasi itu juga menjadi tempat bermukimnya pendatang dari negeri Yaman.

"Kita rutin menggelar kegiatan agama setiap minggu dan bulanan, seperti pengajian," ucap Syarif.

Hingga sekarang, ada sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) yang masih tinggal di sini. Kendati banyak penduduknya yang sudah berpindah, setiap rumah masih dihuni tiap ahli warisnya.

Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, dengan keberadaan Kampung Arab, ia berharap bisa menarik minat para wisatawan Indonesia maupun mancanegara datang ke Palembang.

"Semua keunikan di sini bisa menjadi daya tarik pariwisata, terlebih bagi para pengunjung yang ingin menikmati suasana religi," kata dia.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan sesepuh Kampung Arab Al-Munawar Palembang untuk pembenahan lebih lanjut, seperti pengadaan homestay untuk para pengunjung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya