Liputan6.com, Ohio - Sebuah hasil penelitian mengungkapkan bahwa hobi mengambil swafoto alias foto selfie ternyata berpotensi memberikan dampak buruk ke perilaku pengguna, salah satu gejala yang disebutkan adalah psikopat.
Dalam laporan yang dimuat laman Telegraph, Sabtu (11/2/2017), para peneliti menyebutkan bahwa penggila foto selfie justru cenderung anti-sosial dan kurang memiliki rasa empati.
Menariknya lagi, hasil tersebut juga menyatakan kecenderungan melakukan posting foto selfie terbukti banyak dilakukan pria yang aktif di media sosial.
Advertisement
Baca Juga
Tingkat anti-sosial dan kurang empati yang ada di para pecandu selfie itu masuk dalam kategori psikopat. Meski begitu, psikopat yang dimaksud para peneliti bukanlah psikopat yang mengarah pada pembunuhan atau tindakan sadis seperti yang biasa ditampilkan dalam tayangan film.
Penelitian soal dampak kecanduan foto selfie terhadap psikologi itu dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Ohio State University, Amerika Serikat. Penelitian melibatkan 800 pria berusia antara 18-40 tahun yang mengisi survei pada output media sosial dan kuesioner psikologis untuk membangun ciri-ciri kepribadian.
"Tidak mengherankan banyak pria yang posting foto selfie dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengedit hasil fotonya agar terlihat lebih narsis," kata Jesse Fox, Asisten Profesor Komunikasi yang juga termasuk ke dalam tim inti penelitian.
Lebih lanjut, Fox juga menjelaskan kecenderungan pria yang lebih suka posting foto selfie bisa dianggap lebih psikopat daripada yang mengedit fotonya sebelum di-post.
"Psikopat ditandai dengan karakteristik impulsif. Mereka akan mengambil foto dan segera menempatkannya secara online. Mereka ingin melihat dirinya sendiri tanpa menghabiskan waktu untuk mengubah fotonya," ungkap Fox lagi.
Hasil penelitian itu juga menyebutkan bahwa sifat ini akan menyebabkan permasalahan lebih lanjut. Para peneliti menyarankan untuk mengobati kecanduan selfie sebelum berdampak lebih buruk.
"Kita tahu bahwa objektifikasi diri dapat menyebabkan hal-hal buruk, seperti depresi dan gangguan nafsu makan pada wanita," demikian isi kesimpulan dalam laporan penelitian tersebut.
(Jek/Cas)