Liputan6.com, Makassar - Hidup dalam lingkungan yang asri dipenuhi tanaman-tanaman yang rindang dan bermanfaat tentu merupakan dambaan semua orang, terutama saat menikmati suasana pagi hari. Begitulah yang dirasakan warga Lorong 56, Jalan Gunung Nona, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Sejak Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar membentuk Badan Usaha Lorong (Bulo) dengan gerakan bercocok tanam, warga Kecamatan Ujung Pandang khususnya sangat antusias mewujudkan program mulia tersebut.
Mereka mengawali dengan proses yang lumayan sulit, yakni bagaimana menyulap lorong sekitarnya menjadi sebuah kebun meski tanpa lahan memadai. Tembok hingga pagar rumah serta memanfaatkan barang bekas di sekeliling adalah salah satu cara membuat wadah berkebun.
Baca Juga
Alhasil, proses yang tidak singkat tersebut dapat dilewati. Warga di lorong-lorong Jalan Gunung Nona, Makassar, kini sudah memiliki aktivitas tambahan. Mereka merawat tanaman sayuran di antaranya cabai yang sejak awal ditanam.
"Setiap pagi ibu-ibu rumah tangga di sini dapat aktivitas tambahan, yakni merawat tanaman cabai. Insya Allah hasilnya kedepan sangat menjanjikan," ucap Andi Rina Pallawagau, Lurah Pisang Selatan, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Sabtu, 11 Maret 2017.
Tanaman cabai yang sejak seminggu ditanam warga, menurut Rina, sudah berkembang dengan baik. Tanaman cabai sudah muncul dan beberapa di antaranya malah sudah ada berbuah meski masih kecil.
Advertisement
"Tidak lama lagi insya Allah sudah panen dan hasilnya bagus. Semuanya karena antusias warga yang patut diapresiasi," ujar Rina.
Selain bisa menjadi penghasilan tambahan, warga juga tak akan lagi kesulitan memenuhi kebutuhan cabai keluarganya karena sudah sejak awal ada persiapan.
"Itulah tujuan Bulo diadakan semuanya untuk bagaimana mengajak masyarakat Kota Makassar pada umumnya bisa menjadikan lahan apa pun di rumahnya. Selain berpotensial juga tampak asri," Rina memungkasi.