Liputan6.com, Jakarta Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, harga cabai rawit merah Rp100.000 per kilogram (kg) dan telur ayam ras di harga Rp30.850 per kg.
Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Selasa pukul 09.20 WIB, selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah di harga Rp49.400 per kg, bawang putih di harga Rp45.900 per kg.
Baca Juga
Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp10.900 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.750 per kg; beras kualitas medium I Rp15.200 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp12.950 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp15.400 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.000 per kg.
Advertisement
Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp45.000 per kg; cabai merah keriting Rp56.900 per kg; dan cabai rawit hijau Rp52.100 per kg.
Kemudian, daging ayam ras di harga Rp35.000 per kg, daging sapi kualitas I Rp142.500 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp146.250 per kg.
Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp18.650 per kg; gula pasir lokal Rp18.900 per kg.
Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.900 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.950 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp24.700 per liter.
Pedas, Harga Cabai di Bali Tembus Rp 130 Ribu per Kg
Sebelumnya, harga cabai rawit merah melonjak menjelang hari raya Idul Fitri 2025. Secara nasional rata-rata harga cabai rawit merah di kisaran Rp 100 ribu per kilogram (kg) dari biasanya di kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu per kg. Bahkan di sejumlah pasar di Provinsi Bali, harga cabai rawit merah tembus Rp 130 ribu per kg.
"Harganya masih belum stabil," kata pedagang bahan pokok Pasar Bendul Nyoman Murni di Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, dikutip dari Antara, Senin (24/3/2025). Ia menjelaskan kenaikan harga cabai rawit itu terjadi sejak sekitar tiga minggu lalu dari harga rata-rata sebelumnya mencapai Rp 60 ribu per kilogram.
Pedagang lainnya, Nyoman Febri juga mengungkapkan harga cabai rawit yang tergolong tinggi diperkirakan karena faktor cuaca dan permintaan yang meningkat menjelang hari besar keagamaan itu.
"Konsumen biasanya mengurangi pembelian misalnya cuma setengah kilogram atau seperempat saja karena harganya naik," ucapnya.
Sedangkan, pedagang Wayan Rusmini juga mengungkapkan kenaikan harga cabai rawit selain karena permintaan tinggi juga sebagian pasokan disuplai dari Pulau Jawa.
Pada pekan ini sudah memasuki musim mudik Lebaran.
Hingga saat ini belum ada penurunan harga ke situasi normal sebelumnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan harga melalui Sistem Informasi Pangan Strategis (Sigapura) Bali di 60 pasar di Pulau Dewata, harga cabai rawit merah juga tidak jauh berbeda.
Di Kabupaten Gianyar yakni di Pasar Tegallalang harganya mencapai Rp 130 ribu per kilogram, meningkat dibandingkan Senin (17/3/2025) yang sudah tergolong tinggi mencapai Rp 110 ribu.
Sedangkan, di Pasar Payangan dan Pasar Ubud mencapai Rp120 ribu per kilogram.
Advertisement
Wilayah Lain
Di Kabupaten Tabanan harga cabai rawit merah per kilogram mencapai kisaran Rp120 ribu di Pasar Tabanan, Pasar Marga dan Pasar Kerambitan.
Begitu juga di Pasar Amlapura Timur dan Pasar Ulakan di Kabupaten Karangasem mencapai Rp120 ribu per kilogram.
Selain cabai rawit merah, harga bawang merah juga naik mencapai kisaran Rp45 ribu per kilogram di Pasar Kuta II, dan Pasar Petang di Kabupaten Badung.
Sedangkan, di Kota Denpasar harga bawang merah mencapai kisaran Rp40 ribu di Pasar Kreneng, Pasar Ketapian dan Pasar Agung Peninjoan.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali mengadakan pasar murah salah satunya di Kantor Desa Patas, Gerokgak, Kabupaten Buleleng pada Senin ini.
Ketua Tim Pengendalian Harga Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali Sri Udayani menjelaskan menjelang Hari Raya Galungan yang jatuh pada April 2025, pihaknya juga mengadakan pasar murah rencananya di Kabupaten Bangli dan Karangasem.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Denpasar melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Denpasar juga menebar pasar murah di sejumlah titik pada 10-20 Maret 2025 menjelang Nyepi dan Lebaran.
