Liputan6.com, Makassar - Ucapan turut berdukacita terus menghiasi halaman media sosial sejak juru kunci atau kuncen Gunung Bawakaraeng, Tata Rasyid, dikabarkan meninggal dunia di kediamannya, Lembanna, Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kemarin malam.
Tata Rasyid yang sangat akrab di mata para pendaki se-Sulsel awalnya menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Faisal, Makassar, karena komplikasi penyakit yang dideritanya.
Selama menjalani perawatan di rumah sakit yang berada tepat di jantung Kota Makassar itu, para pendaki yang terdiri dari mahasiswa pencinta alam (mapala) dan Komunitas Pencinta Alam (KPA) se-Sulsel silih berganti menjenguknya. Hingga akhirnya Tata Rasyid sempat dinyatakan kondisinya agak membaik dan boleh pulang.
Namun Tuhan berkehendak lain. Seusai kembali ke rumahnya yang berada tepat di kaki Gunung Bawakaraeng, kondisi kesehatan Tata Rasyid kembali terganggu. Kondisinya menurun dan tiba-tiba pingsan, selanjutnya nyawanya tak tertolong. Ia kembali ke pangkuan Illahi setelah dua minggu pulang dari rumah sakit.
Baca Juga
"Selamat jalan orangtua kami, jasamu dalam melestarikan alam pegunungan Bawakaraeng, sehingga tetap lestari akan kami kenang selalu," ucap, Gazali salah satu pendaki senior dari organisasi KPA Generasi Muda Pencinta Alam (KPA Gempa) kepada Liputan6.com, Senin (13/3/2017).
Menurut Cali, panggilan akrab Gazali, ia sangat terpukul dengan kepergian Tata Rasyid yang tiba-tiba. Dan itu diakui Cali juga dirasakan para pencinta alam se-Sulsel lainnya.
"Selain sebagai orangtua kami, Tata Rasyid tak pernah membuat sekat antara pendaki pemula dan pendaki senior jika ingin ditemani mendaki ke Gunung Bawakaraeng," tutur Cali.
Rumah kayu tempat tinggal Tata Rasyid yang berada di kaki Gunung Bawakaraeng menjadi basecamp para pendaki yang hendak melakukan kegiatan di gunung yang dikenal keramat tersebut.
"Tak hanya menemani begadang selama berada di kaki gunung, Tata Rasyid rela meluangkan waktu menemani para pendaki hingga ke puncak gunung," ujar Cali.
Advertisement
Tata Rasyid dikenal sebagai kuncen Gunung Bawakaraeng. Selain mengetahui seluruh jalan pintas jika hendak ke puncak, dia juga memiliki pengetahuan supranatural dalam mencari jejak para pendaki yang dinyatakan hilang meski hanya memantau dari kediamannya.
"Itulah salah satu kelebihan yang dimiliki Tata Rasyid. Semuanya didapatkan dari alam," kata Gali.
Bila pendaki punya masalah dalam kawasan Gunung Bawakaraeng, Tata Rasyid tidak enggan menjawabnya. "Di antaranya ketika ada pendaki hilang atau mengalami kerasukan atau apalah selama masih di area Gunung Bawakaraeng," kata Gali.