Siswa SMA Taruna Nusantara yang Tewas Anak Jenderal

Siswa SMA Taruna Nusantara itu belum genap setahun bersekolah di Magelang.

oleh Arya Prakasa diperbarui 31 Mar 2017, 18:20 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2017, 18:20 WIB
Seorang siswa SMA Taruna Nusantara ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di ranjang barak.
Seorang siswa SMA Taruna Nusantara ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di ranjang barak.

Liputan6.com, Bandung - Krisna Wahyu Nurachmad, siswa SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, ditemukan tewas di barak sekolahnya, Jumat (31/3/2017). Dia diduga menjadi korban pembunuhan.

Pihak keluarga di Bandung, Jawa Barat panik dan berupaya mencari informasi sedetil mungkin. Amru, paman korban, sempat memberikan komentar sebelum terburu-buru meninggalkan rumah.

Keluarga Krisna diketahui tinggal di rumah dua lantai dua di Jalan Sumarsana 12 RT 003/004 Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.

"Ini masih simpang siur ceritanya. Kakak saya (ibu korban) barusan ditelepon juga nangis. Saya mau berangkat sekarang ke Magelang," kata Amru kepada wartawan sebelum pergi menggunakan sepeda motor sport merah bersama rekannya.

Amru mengatakan, informasi detil tewasnya Krisna masih belum diterima pihak keluarga. Yang jelas, pihak keluarga tiba-tiba diinformasikan bila Krisna sudah meninggal dunia.

"Informasinya masih kurang jelas. Tahu-tahu tadi pagi dapat kabar keponakan saya sudah enggak ada saja," ucap dia menambahkan.

Sementara itu, Wawan Setiawan (25), pekerja di rumah tersebut mengatakan Krisna belum genap setahun bersekolah di SMA Taruna Nusantara, Magelang. Dia menyebut Krisna merupakan anak bungsu empat bersaudara.

Krisna lahir dari pasangan almarhum Mayjen TNI Kartoto dan Ibu Umi Isnaningsih. "Dia dari dahulu tinggalnya di Jakarta. SD sampai SMP di Jakarta," ucap Wawan.

Tewasnya Krisna Wahyu diketahui Riyanto dan Kodiyat ketika pengasuh sekolah tersebut hendak membangunkan siswa di barak G 17 untuk salat subuh. Setelah semua berkumpul, Kodiyat menyisir ke kamar siswa Taruna Nusantara untuk memastikan semua siswa sudah bangun.

Saat menyisir barak G 17 kamar 2B, ia menemukan Krisna berada di dipan dalam kondisi bersimbah darah. Kodiyat memastikan siswa Taruna Nusantara itu tewas setelah meraba nadinya tidak berdenyut.

Para pengasuh kemudian melaporkan kejadian itu ke Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan yang dilanjutkan melapor ke Polsek Mertoyudan. Kasus kematian siswa SMA Taruna Nusantara yang dikenal sebagai sekolah favorit itu kini ditangani tim gabungan Polres Magelang dan Polda Jawa Tengah.

Di lokasi kejadian, tim penyidik menemukan salah satu pakaian dengan bercak darah. Diduga Krisna menjadi korban pembunuhan karena ada luka seperti tusukan di leher.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya