Jalan Satu-satunya ke Kawah Ijen Rawan Longsor

Dalam seminggu, jalan satu-satunya ke Kawah Ijen itu tertutup material longsor dan memacetkan jalan hingga berjam-jam.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Apr 2017, 12:49 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2017, 12:49 WIB
Jalan Satu-satunya ke Kawah Ijen Rawan Longsor
Keindahan fenomena api biru di Kawah Ijen. Foto: Ahmad Ibo.

Liputan6.com, Bondowoso - Tanah longsor kembali terjadi di kawasan lereng Gunung Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang menyebabkan akses jalan satu-satunya ke objek wisata Kawah Ijen itu tertutup material longsor.

"Hari ini (Kamis) longsor kembali terjadi sebanyak 13 titik longsoran kecil di sepanjang jalan ke wisata Kawah Ijen, tepatnya di antara Gunung Malang dan Puncak Malabar, Kecamatan Ijen," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Winarto, di Bondowoso, dilansir Antara, Kamis, 6 April 2017.

Kendati bencana tanah longsor berskala kecil terjadi pada Kamis siang, ucap dia, material longsor cukup mengganggu kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas di jalan satu-satunya ke objek wisata Kawah Ijen itu. Bahkan, longsor susulan itu sempat memacetkan arus lalu lintas sekitar satu jam.

Longsor susulan ini terjadi, kata dia, setelah sebelumnya di Kawasan Lereng Gunung Ijen diguyur hujan. Menurut Winarto, potensi longsor di sepanjang jalan menuju objek wisata yang dikenal dengan api birunya itu masih rawan terjadi, mengingat kontur tanah yang labil serta kemiringan tegakan di atas 45 persen.

"Selain itu juga, tidak ada pohon sebagai perekat tanah, sehingga potensi longsornya sangat besar," ucap dia.

Sebelumnya, tanah longsor di jalan menuju Kawah Ijen dan Kawah Wurung itu juga terjadi pada Selasa, 4 April 2017, dan tanah longsor sebanyak enam titik itu sempat menutup akses jalan selama kurang enam jam.

Ia menambahkan, surat edaran yang diterima BPBD dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang ataupun hujan ringan atau sedang berdurasi lama akan terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Jawa Timur, selama tiga hari terhitung 6 hingga 8 April 2017.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya