Ada Dugaan Santet dalam Melayangnya 3 Nyawa Usai Carok

Tanpa dasar, salah satu keluarga menuduh tetangganya menyantet kepala keluarga mereka hingga memicu carok berdarah.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 09 Apr 2017, 20:36 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2017, 20:36 WIB
Ada Dugaan Santet dalam Melayangnya 3 Nyawa Usai Carok
Barang bukti dua pistol mainan, empat telepon seluler, empat golok, sebilah celurit dan uang tunai Rp 2,2 juta ditunjukkan pihak kepolisian, Jakarta, Selasa (17/3/2015).(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Sampang - Dua keluarga di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, terlibat carok. Tiga orang tewas dan dua lainnya terluka parah dalam perkelahian yang terjadi Sabtu Sore, 8 April 2017. Carok adalah perkelahian terbuka menggunakan celurit, senjata tajam khas Madura.

"Kejadiannya di Dusun Naporan Laok," kata Kasatreskrim Polres Sampang AKP Herry Kusnanto saat dihubungi, Minggu, 9 April 2017.

Dua keluarga yang terlibat carok masing-masing keluarga Saraton dan Mustofa. Mereka tinggal bertetangga di Naporan Laok.

Naporan Laok terletak di Desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang, sekitar dua jam sebelah utara Kota Sampang. Rumah Saraton agak menjorok di atas bukit, sementara rumah Mustofa di bawahnya tak sampai 100 meter.

Menurut Hery, perkelahian dua keluarga terjadi setelah Saraton meninggal dunia karena sakit pada Sabtu pagi. Ia meninggal karena perut buncit dan bengkak.

Keluarga curiga penyakit yang diderita Saraton bukan penyakit biasa, melainkan karena santet. Sebab, berbagai macam pengobatan telah mulai dari medis hingga alternatif telah diupayakan tetapi Saraton tak juga sembuh. Entah apa hubungannya, Mustofa yang kemudian dicurigai telah menyantet Saraton.

Setelah Saraton dikubur, sore harinya, dua anak Saraton yaitu Saliman dan Muhammad Habibi mendatangi rumah Mustofa. Mereka ditemani seorang kerabat. Sore itu, kebetulan Mustofa sedang berada di rumah beserta dua anaknya, Sitinah dan Addul.

Diawali cekcok dan saling tuding, dua keluarga itu berkelahi pakai celurit. Mustofa dan anaknya Sitinah tewas di tempat, sedangkan dari keluarga Saraton, Saliman yang tewas.

Sementara, dua lainnya yaitu Habibi dan Addul lari setelah terluka parah kena bacokan. Seorang lain dari keluarga Saraton tak terluka tetapi ditangkap oleh polisi.

Untuk menghindari keributan susulan, Habibi dan Addul dirawat di dua rumah sakit berbeda. Addul dibawa ke RSUD Pamekasan, sedangkan Habibi ke RSUD Sampang.

"Kondisi keduanya sudah stabil," ucap Herry.

Dia menambahkan pasca-carok itu, situasi di Dusun Naporan Laok kondusif tetapi suasana tetap tegang. Polisi telah menempatkan satu pleton pasukan menjaga dua rumah korban.

Ada pun barang bukti yang disita berupa beberapa bilah celurit, tiga sarung pembungkus celurit, beberapa pasang sandal dan sebuah potongan lengan milik salah korban.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya